REPUBLIKA.CO.ID,INDRAMAYU -- Menghadapi arus mudik lebaran Idul Fitri 2017, PT Pertamina menyiapkan pemenuhan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) bagi para pemudik. Antisipasi pun dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan BBM di titik-titik rawan macet, baik di jalur pantura maupun jalan tol.
Direktur Pemasaran PT Pertamina, Muchamad Iskandar menjelaskan, Pertamina MOR III telah membentuk Satuan Tugas yang siap memantau penyaluran BBM setiap hari dengan system komputerisasi SIMSND (Sistem Informasi Manajemen Supply and Distribution). Selain itu, menambah armada mobil tangki dan waktu operasional Terminal BBM (TBBM).
Tak hanya itu, Pertamina juga menyiapkan bahan bakar khusus (BBK) dalam kemasan, yaitu Pertamax, Pertamina Dex dan menyediakan motor dan Pick Up khusus untuk mobilisasi BBK dalam kemasan di titik-titik kemacetan tol Cikampek-Kanci. Selain itu, menyiapkan mobil tanki berdispenser di rest area non-SPBU.
''Pelayanan di lembaga penyalur juga ditingkatkan mulai dari safety, kehandalan dan kebersihan fasilitas, pelayanan maksimal sesuai standar Pasti Pas, serta pelayanan 24 jam di Lembaga Penyalur pada jalur mudik,'' kata Iskandar, saat meresmikan beroperasinya sarana dan fasilitas New Gantry System di Terminal BBM Balongan, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Kamis (15/6).
Khusus untuk mengantisipasi macet panjang yang terjadi selama arus mudik, lanjut Iskandar, sistem contra flow disiapkan bekerjasama dengan kepolisian untuk kelancaran distribusi mobil tangki di jalur wisata. Pasokan BBM pun dipastikan selalu tersedia full dengan tambahan sistem buffer (pengiriman BBM pada H-1 dari jadwal seharusnya).
Iskandar menambahkan, Pertamina MOR III juga menyiapkan Kantong BBM di 24 titik lokasi sepanjang jalur mudik. Selain itu, adapula 11 Kios Pertamax yang menjual Produk BBK dalam kemasan di Rest Area dan Checkpoint Polri Non SPBU, di sepanjang jalur mudik mulai dari Gudang Beras Jalan Cibitung sampai dengan KM 228.
Ketika ditanyakan mengenai titik rawan kekurangan BBM, Iskandar menyebutkan, titik-titik itu ada di Jawa Tengah, yang merupakan titik macet. Titik kemacetan itu adalah antara Tegal sampai Batang, Semarang. ''Kita antisipasi di titik-titik macet itu, termasuk di Gringsing yang masih tol fungsional sepanjang 26 kilometer,'' tandas Iskandar.