REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsorsium Belitung Maritime Silk Road (BMSR) mempercepat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, Belitung menjadi salah satu destinasi pariwisata berskala internasional dengan menggandeng sejumlah investor luar negeri.
"Pengembangan KEK Tanjung Kelayang sejalan dengan program pemerintah menjadikan pariwisata sebagai penghasil devisa paling besar pada 2020. Kawasan Tanjung Kelayang akan dibangun secara bertahap dengan konsep heritage," kata Koordinator Konsorsium BMSR Adek Julianwar, dalam siaran pers, Sabtu (10/6).
Total investasi pengembangan KEK Tanjung Kelayang mencapai sekitar 1 miliar dolar AS atau setara dengan sekitar Rp13 triliun yang dipenuhi bertahap 10-20 tahun ke depan, disesuaikan dengan proyeksi kehadiran turis mancanegara ke Indonesia dan khususnya ke Belitung.
Untuk itu, BMSR telah menjajaki kerja sama investasi dengan sejumlah negara yang mempunyai prospek mendatangkan turis mancanegara ke Indonesia, seperti Cina, Jepang dan Singapura.
Tahap awal, BMSR menandatangani perjanjian kerja sama investasi dengan Marriot International untuk Sheraton, membangun hotel dan resort bintang 5 dengan kapasitas 180 kamar dan nilai investasi sebesar Rp 418 miliar.
Selanjutnya dengan Accor Asia Pasific Corp dengan Sofitel membangun hotel dan resort bintang 5 berkapasitas 120 kamar dan nilai investasi Rp400 miliar, termasuk dengan China Harbour untuk menjajaki peluang kerja sama pengembangan proyek kawasan bisnis di KEK Tanjung Kelayang,
Pembangunan Sheraton Hotel dan Resort bintang 5 sudah dimulai dan diharapkan selesai pada 2018. Hotel dan resort ini akan menjadi icon Sheraton di Indonesia dan menjadi yang terbaik di Asia Tenggara.
Sedangkan Sofitel Hotel dan Resort sedang dalam pembuatan Detail Engineering Desain (DED) yang diharapkan selesai pada awal 2018. Kemudian akan dilanjutkan pada tahap pembangunan.
Sebelumnya pada Rabu (7/6), Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan investasi di Tanjung Kelayang merupakan perwujudan minat investasi korporasi internasional terhadap potensi kepariwisataan dan posisi geostrategis Bangka Belitung.
"Apabila kesepahaman investasi tersebut mengambil wujud, jaringan hotel dan resort internasional seperti Sheraton dan Sofitel ini akan menjadikan Belitung dikenal di mancanegara. Artinya, akan semakin banyak turis mancanegara ke lndonesia khususnya ke Belitung," ujar Darmin.
Menurut dia, melalui KEK diharapkan dapat mempercepat laju pembangunan, mengurangi kesenjangan sosial ekonomi masyarakat dan membangun daya saing perekonomian nasional, dengan meningkatnya aliran penanaman modal.