Kamis 08 Jun 2017 08:30 WIB

Bisnis JNE Tumbuh 40 Persen Selama Ramadhan

Salah satu pelanggan mengirimkan paket via JNE
Foto: Antara
Salah satu pelanggan mengirimkan paket via JNE

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencapaian pertumbuhan frekuensi jasa pengiriman barang dan logistik PT TIKI Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) naik 40 persen selama bulan Ramadhan 1438 Hijriah ini.

"Pertumbuhan optimis meningkat minimal 40 persen pada bulan Ramadhan, artinya kemungkinan tumbuhnya bisa lebih," kata Presiden Direktur JNE Mohamad Feriadi di Jakarta, Rabu (7/6).

Barang yang paling banyak dikirim selama bulan Ramadhan adalah pakaian, perlengkapan rumah tangga, makanan, dan oleh-oleh khas daerah. "Untuk oleh-oleh contohnya, empek-empek khas Palembang per hari bisa mencapai 7 ton," kata Feriadi.

Ia memprediksi akhir minggu ini akan lebih meningkat lagi, sebab Tunjangan Hari Raya di perusahaan-perusahaan konsumen mulai dibagikan. Berdasarkan pengalaman, puncak frekuensi pengiriman akan terjadi pada H-3 lebaran 2017. Ia menegaskan JNE tetap buka selama hari raya Idul Fitri.

Kedepannya JNE menargetkan frekuensi pertumbuhan mencapai 1 juta transaksi per harinya. Oleh karena itu, JNE mengembangkan kerja sama dengan komunitas sepeda listrik untuk mendistribusikan paket kiriman kepada pelanggan.

"Pada kota yang padat lalu lintasnya, tidak mungkin untuk memaksimalkan kendaraan roda empat untuk mengirimkan paket, oleh karena itu, kami bekerja sama dengan beberapa komunitas sepeda baik listrik atau konvensional untuk mengantarkan paket," tuturnya.

Ia mengatakan saat ini masih terbatas pada dua kota besar, yaitu Jakarta dan Bandung. Namun ia menjelaskan kedepannya akan lebih banyak merangkul komunitas lain untuk memperluas jaringan di kota lainnya.

Feriadi mengatakan pada komunitas yang sudah bekerja sama tentunya akan mendapatkan kompensasi atas hasil capaian yang sudah didapatkan. "Ya, pasti akan dapat kontra prestasi berupa kompensasi pastinya, itu tinggal dilihat bagaimana cara kerja sama pada setiap komunitas," katanya.

Saat ini di Jakarta dan Bandung sudah berjalan, dampak dari kerja sama tersebut ia menuturkan capaian efisiensi waktu pengantaran lebih terjamin. Sebab untuk menembus macet, mobilisasi dari sepeda akan lebih luwes serta menjangkau daerah pinggiran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement