Kamis 08 Jun 2017 04:26 WIB

Moch Hadi Santoso Menjadi Plt Ketua Umum Asbisindo

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Perbankan syariah.  (ilustrasi)
Foto: Republka
Perbankan syariah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Utama BRI Syariah, Moch Hadi Santoso menjabat sebagai pelaksana jabatan Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) 2017-2018, menyusul penonaktifan diri Agus Sudiarto, Direktur Utama Bank Syariah Mandiri periode 2014-2017.

Agus Sudiarto kini mengemban amanah baru sebagai SEVP di Bank Mandiri. Sementara Moch Hadi Santoso sebelumnya adalah Bendahara Umum Asbisindo. Penetapan tersebut dilakukan bersamaan dengan acara buka puasa pengurus Asbisindo dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Selasa (6/6).

Agus Sudiarto menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengurus dan stakeholders Asbisindo atas dukungan yang telah diberikan selama periode kepemimpinannya. Dia juga berharap ke depannya Asbisindo dapat terus komitmen membantu pengembangan perbankan syariah.

"Meskipun tidak di industri syariah lagi, insya Allah saya akan terus mendukung perbankan syariah" kata Agus Sudiarto.

Sementara itu (Plt) Ketua Umum Asbisindo Moch Hadi Santoso menyampaikan dirinya siap mengemban  tugas dan bertekad menjadikan Asbisindo sebagai wadah koordinasi perbankan syariah yang akan terus berperan meningkatkan positioning perbankan syariah di Indonesia. Salah satunya melalui peningkatan  kompetensi sumber daya manusia (SDM) di industri perbankan syariah.

“Alhamdullilah, sejak 2016 sudah ada Lembaga Sertifikasi Profesi Keuangan Syariah (LSP-KS). Lembaga ini merupakan bentuk nyata dukungan kami bagi SDM perbankan syariah yang ingin meningkatkan kualitas dan keahlian melalui sertifikasi kompetensi “ kata Moch Hadi Santoso, Rabu (7/6).

Per April 2017 LSP-KS telah banyak menerbitkan sertifikasi kompetensi. Dalam penerbitan sertifikasi manajemen risiko, LSP-KS bekerja sama dengan Sertifikasi Manajemen Risiko Syariah melalui pengadaan modul sertifikasi.

 “Insya Allah, kami akan terus melakukan dukungan pada pengembangan perbankan syariah melalui penguatan kompetensi  SDM dan kerjasama dalam pengembangan bisnis. Sehingga ke depannya industri syariah dapat terus meningkatkan angka market sharenya tentunya kita semua berharap ke depan pertumbuhan bank syariah makin baik" kata Hadi.

Asbisindo dibentuk pada tahun 1992 sebagai  wadah koordinasi lembaga keuangan syariah. Bersama regulator dan Dewan Syariah Nasional MUI, Asbisindo berhasil menjadi mitra regulator dalam pembentukan sejumlah regulasi seperti undang-undang perbankan syariah dan undang-undang surat berharga Syariah negara (SBSN).

Saat ini Asbisindo telah membentuk working group di hampir semua bidang yang diperlukan untuk pengembangan industri. Working group ini diresponse positif oleh otoritas dan mitra kerja sehingga proses pengembangan perbankan syariah menjadi lebih fokus dilaksanakannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement