REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Batik telah menjadi ikon Indonesia. Batik juga telah menjadi salah satu warisan budaya tak benda yang ditetapkan UNESCO pada 30 September 2009. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pengakuan internasional ini dapat membangkitkan semangat para perajin dan industri batik nasional untuk terus mengembangkan usahanya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan.
"Industri batik berperan penting bagi perekonomian nasional, karena menjadi penggerak perekonomian regional maupun nasional, penyedia lapangan kerja serta penyumbang devisa negara," ujarnya saat acara 'Gelar Batik Nusantara (GKN)' di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (7/6).
Menurutnya, industri batik didominasi oleh industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 sentra. Jumlah tenaga kerja yang terserap di sentra industri kecil dan menengah (IKM) batik mencapai 15 ribu orang hingga saat ini, dengan nilai ekspor kain batik dan produk batik mencapai 149,9 juta dolar AS pada 2016.
Adapun pasar utama untuk produk batik dari Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat dan Eropa. Sehingga diharapkan melalui pergelaran GKN mampu mempromosikan batik Indonesia di seluruh dunia.