Clock Magic Wand Quran Compass Menu

BI Sediakan 122 Gerai Penukaran Uang Rupiah Emisi Terbaru

Model menunjukan uang rupiah Tahun Emisi 2016.
Republika/ Wihdan Model menunjukan uang rupiah Tahun Emisi 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng mengatakan pihaknya menyediakan sekitar Rp 70 triliun uang emisi 2016 untuk kebutuhan penukaran uang masyarakat menjelang Idul Fitri 1438 Hijriah pada akhir Juni 2017.

Sponsored
Sponsored Ads

Sebanyak Rp 70 triliun uang emisi terbaru tersebut termasuk dalam total Rp 167 triliun uang rupiah layak edar yang akan disediakan Bank Sentral untuk kebutuhan penukaran. "Prediksi kami kebutuhan Rp 167 triliun itu akan lebih dari cukup. Jadi dalam kesempatan ini akan mencukupi baik dari emisi lama maupun emisi baru yang sebanyak Rp 70 triliun," kata Sugeng saat mengunjungi layanan penukaran uang oleh BI dan beberapa perusahaan perbankan di Monas, Jakarta, Rabu (7/6).

Dengan demikian, BI siap memasok sekitar 41,9 persen uang emisi baru di seluruh Indonesia. Uang baru tersebut terdiri dari 12 pecahan nominal. Untuk antisipasi melonjaknya permintaan penukaran, Bank Sentral masih menyiapkan kebutuhan cadangan uang untuk penukaran.

Scroll untuk membaca

Secara total, BI menyiapkan Rp 200 triliun untuk kebutuhan penukaran uang di Idul Fitri tahun ini. Sarana penukaran yang dimiliki BI, kata Sugeng, adalah 122 titik penukaran yang terdiri dari 77 titik lokasi kas titipan ditambah 45 Kantor Perwakilan BI di seluruh propinsi.

Sugeng mengatakan layanan penukaran uang ini akan terus diintensifkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, kegiatan penukaran uang ini juga dimanfaatkan BI dan perusahaan perbankan untuk memeriksa keberadaan uang palsu dan uang tidak layak edar di masyarakat.

"Kita juga akan melihat apakah ada uang palsu, akan ketahuan nantinya dan juga sortiran uang tidak layak edar," ujar dia.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi menjelaskan total realisasi penarikan uang dari BI untuk kebutuhan penukaran sudah mencapai Rp 26,5 triliun sejak 29 Mei 2017 hingga 5 Juni 2017, atau 15,9 persen dari total perkiraan kebutuhan penarikan sebesar Rp 167 triliun.

"Jumlah ini lebih besar dibanding periode sama tahun lalu dan ini akan terus bertambah dan diperkirakan terjadi puncaknya pada pekan ketiga dan pekan keempat," ujar dia.

sumber : Antara

Berita Terkait

Berita Terkait

Rekomendasi

Republika TV

>

Terpopuler

>