Selasa 06 Jun 2017 22:14 WIB

PT PP Catat Kontrak Baru Rp 12,6 Triliun per Mei

Rep: Novita Intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Proyek infrastruktur sebagai agunan sukuk negara, ilustrasi
Foto: Tahta/Republika
Proyek infrastruktur sebagai agunan sukuk negara, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP (Persero) Tbk (persero) mencatat kontrak baru sampai dengan akhir Mei 2017 sebesar Rp 12,6 triliun. Perusahaan bidang kontruksi ini mencatat pencapaian pada bulan Mei naik sebesar 77 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 7,1 triliun.

"Kontrak baru Perseroan sampai dengan akhir bulan Mei 2017 sudah mencapai 31 persen dari total target yang ditetapkan Perseroan sepanjang tahun ini, yaitu sebesar Rp. 40,6 triliun," ujar Direktur Utama PTPP, Tumiyana di Jakarta.

Pencapaian kontrak baru sebesar Rp 12,6 triliun tersebut terdiri dari kontrak baru Induk Perseroan sebesar Rp 10,9 triliun dan Anak Perusahaan sebesar Rp 1,7 triliun. Beberapa proyek yang berhasil diraih Perseroan, antara lain PLTU Meulaboh sebesar Rp 1,8 triliun, Grand Satria Bekasi Rp 677 miliar, Pembangunan Terminal Multipurpose & Fasilitas Pendukung Pelabuhan Kuala Tanjung Rp 482,58 miliar, Social Security Tower Jakarta Rp  436,98 miliar.

Selain itu, Rusunawa Stasiun Depok Rp 415 miliar, Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Solo Rp 390 miliar, Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA) (Bayu) di Tolo Sulawesi Selatan 72 MW Rp 375 miliar, Perumnas Tahap 2 di Medan Rp 349,95 miliar, Universitas Syiah Kuala Aceh Rp 314,71 miliar, Rusunawa DKI Jakarta Rp 322,95 miliar, Palm Regency Apartement sebesar Rp 280,91 miliar, Konstruksi Sipil PLTMH Tomuan Rp 245 miliar, Pembangunan Dermaga VII Pelabuhan Merak Rp 217,14 miliar, Gardenia Bogor Rp 172 miliar, Jakarta Urgent Flood Mitigation Rp 161,45 miliar dan sebagainya.

"Dengan mengantongi kontrak baru sampai Mei 2017 sebesar Rp 12,6 triliun, Manajemen Perseroan optimistis target kontrak baru 2017 sebesar Rp 40 triliun ini dapat terlampaui," kata Tumiyana.

Target kontrak baru Perseroan pada tahun 2017 ini meningkat sekitar 25 persen dibandingkan realisasi tahun 2016 sebesar Rp 32,6 triliun. Dengan adanya peningkatan kontrak baru ini, Perseroan memperkirakan dapat meraup laba bersih sekitar Rp 1,5 triliun atau meningkat sekitar 50 persen dibandingkan perolehan laba tahun 2016 sebesar Rp 1 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement