Senin 05 Jun 2017 13:38 WIB

Produksi Melimpah, Harga Bawang Merah Anjlok

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Bawang merah (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Bawang merah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Melimpahnya produksi bawang merah membuat harga di tingkat petani anjlok. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman usai menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di Auditorium Kementerian Pertanian, Senin (5/6).

Bahkan lima provinsi di Indonesia telah meminta penyerapan segera produk mereka karena jatuhnya harga di tingkat petani. "Kalau dulu harga naik Rp 40 ribu per kg, sekarang jatuh 11 ribu per kg di tingkat petani," kata dia.

Harga anjlok terjadi di hampir seluruh sentra bawang merah seperti Brebes (Jawa Tengah), Solok (Sumatera Barat), Nganjuk (Jawa Timur) dan Bima (NTB). Harga menyentuh Rp 11 ribu per kg telah terjadi sejak satu bulan padahal seharusnya Rp 15 ribu per kg. Selain meminta Bulog untuk melakukan penyerapan, kata dia, solusi lain adalah melakukan ekspor cepat.

Sebaliknya, komoditas hortikultura bawang putih masih tinggi di beberapa tempat. Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan beberapa pihak terkait telah melakukan kesepakatan dengan importir untuk tidak menjual di atas Rp 38 ribu per kg. Meski diakuinya ada pihak yang mencoba meniual dengan harga Rp 40 ribu per kg.

"Kami lacak sudah tersangka 13 orang, rekomendasinya kita cabut, tidak boleh lagi berbisnis bawang putih di Indonesia termasuk produk," ujarnya. Ia meminta adanya laporan kenaikan harga bawang putih untuk kemudian dapat mengirimkan tim mengusut kenaikan harga tersebut.

Sementara itu, saat ini pasokan pangan diakui Amran stabil dengan stok beras sebesar 2 juta ton, 300 hingga 40 ribu ton jagung, 360 ribu ton gula dan masih banyak stok daging kerbau beku yang dijual Rp 60 ribu per kg di Bulog.

"Aman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement