REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah telah menyerap dana sebesar Rp 4,08 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (30/5) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 11,07 triliun. Adapun jumlah dana yang diserap tersebut berasal dari seri SPNS01122017, PBS013, PBS014, PBS011 dan PBS012.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan disebutkan, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS01122017 mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,35 persen dan imbalan secara diskonto. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 1 Desember 2017 sebesar Rp 4,98 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,28 persen dan tertinggi 6,50 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS013 sebesar Rp 550 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,84 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2019 ini mencapai Rp 3,39 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,81 persen dan tertinggi 7,22 persen.
Jumlah dimenangkan untuk seri PBS014sebesar Rp 680 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,84 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen. Adapun seri ini memiliki tingkat imbalan 6,25 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp1,21 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,00 persen dan tertinggi 7,25 persen.
Untuk seri PBS011, jumlah yang dimenangkan sebesar Rp 395 miliar. Adapun tingkat imbalan 7,25 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Agutus 2023 ini mencapai Rp566 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 7,16 persen dan tertinggi 7,72 persen.
Untuk seri PBS012, jumlah dimenangkan mencapai Rp455 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,88 persen dan tingkat imbalan 8,875 persen. Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Nopember 2031 ini mencapai Rp 928 miliar dengan imbal hasil terendah masuk 7,59 persen dan tertinggi 8,16 persen.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan, sebelumnya pemerintah menyerap dana sebesar Rp 6,02 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (16/5) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 10,99 triliun.
"Dengan demikian, nilai penawaran kali ini lebih tinggi dari sebelumnya namun, dengan penyerapan yang lebih rendah," kata Reza.
Meski laju rupiah cenderung melemah, namun pelaku pasar masih bersikap positif seiring imbas tidak fluktuatifnya pergerakan imbal hasil obligasi AS. Menurutnya, dari nilai imbal hasil yang diminta kali ini terlihat lebih rendah, menandakan pelaku pasar menurunkan preferensi risiko atau masih dapat menerima risiko kondisi saat ini. Atau bisa juga pelaku pasar masih bersikap mentolerir risiko sentimen yang ada.