Selasa 30 May 2017 13:29 WIB

BI Imbau Masyarakat Waspadai Peredaran Uang Palsu

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Uang palsu
Foto: Antara
Uang palsu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengimbau agar masyarakat berhati-hati dengan keberadaan uang palsu. Pasalnya, mendekati lebaran, uang palsu semakin banyak beredar. 

Kepala Group Kebijakan Pengelolaan Uang Departemen Pengelolaan Uang BI Decymus mengatakan, biasanya para penipu memang mengincar saat dekat lebaran terutama di malam hari. "Ada iklan BI, untuk memastikan uang asli dengan tiga d, dilihat, diraba, dan diterawang. Kalau malam kan nggak bisa dilihat," jelasnya kepada wartawan saat buka puasa bersama di Gedung BI, Jakarta, Selasa (30/5).

Meski begitu, ia menegaskan, masyarakat tetap bisa meraba uang saat malam. "Kalau diraba permukaannya agak kasar, walaupun lecek, permukaan kasar pada uang tetap akan terasa," ujar Decymus. 

Menurutnya, sampai saat ini belum ditemukan uang palsu yang kualitasnya sama seperti uang keluaran BI. Hal itu karena BI mempunyai level pengamanan tinggi yang hanya diketahui perbankan dan bank sentral sendiri. 

"Ada 11 unsur pengamanan, empat di antaranya mungkin bida dikenali orang awam seperti watermark dan lainnya. Namun setiap lembar uang ada gambar khusus hanya BI dan perbankan yang tahu," katanya. 

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo juga menegaskan, uang palsu harus selalu diwaspadai. Maka pada 5 Juni mendatang, BI akan melakukan pertemuan dengan seluruh kantor cabang BI di seluruh Indonesia untuk mempersiapkan diri agar tidak ada uang palsu. 

"Insya Allah akan briefing kalau tidak ada halangan," ujar Agus. Ia menyebutkan, untuk Ramadhan dan lebaran tahun ini bank sentral menyiapkan uang sebanyak Rp 167 triliun dan sudah didistribusikan ke seluruh kantor cabang BI di berbagai daerah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement