REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V mulai melaksanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) berdaya 1,5-2,0 megawatt (mw).
"Peletakan batu pertamanya sudah dilakukan pekan kemarin di PKS Terantam PTPN V Kecamatan Tapung Hulu Kabupaten Kampar, Riau," kata Direktur Komersil PTPN V M Arwin Nasution di Pekanbaru, Selasa (30/5).
Arwin menjelaskan pembangunan PLTBg ini sangat diharapkan karena mampu memanfaatkan limbah yang dimiliki Perusahaan sawit dan karet di Provinsi Riau tersebut. Selain juga dianggap sebagai suatu cara untuk bertahan dalam persaingan bisnis.
"Pemanfaatan dan optimalisasi asset yang dimiliki, termasuk limbah, adalah salah satu key success factor agar mampu bertahan dan tumbuh di industri ini," ujar Arwin.
Apalagi menurutnya, PTPN V memiliki potensi yang sangat besar dalam hal pengelolaan limbah sawit menjadi energi terbarukan seperti biogas. "Berdasarkan hasil perhitungan sendiri serta studi kelayakan pihak ketiga, sebenarnya perusahaan memiliki peluang untuk membangun kurang lebih 54 MW pembangkit listrik yang berasal dari bioenergy Dengan rincian sumber 15,37 mw potensi Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dan 38,57 mw potensi Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm)," paparnya.
Menurut Arwin, untuk pembangunan Biogas PKS Terantam Kampar kali ini pihaknya dibantu pembiayaan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan dilaksanakan secara bertahap mulai anggaran tahun 2017. Ia menyambut gembira tawaran yang diajukan BPPT kepada PTPN V, untuk membangun suatu Pembangkit listrik yang menggunakan limbah cair sawit (POME) sebagai bahan dasarnya.
"Kami merasa sangat berbangga kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi pada 2016 lalu, akhirnya Pembangunan Pilot Project Pembangkit Listrik Tenaga Biogas di PKS Terantam berjalan," katanya menambahkan.
Sementara itu Deputi Kepala BPPT Bidang TIEM Hammam Riza membenarkan pembangunan tersebut dilakukan atas kerjasama kedua belah pihak dengan mereka sebagai pemodal. Bagi BPPT, menurut Hammam, pembangunan biogas di PTPN V ini akan menjadi "pilot project" mereka pertama. Jika sukses kemungkinan akan berkembang.
"Tahap pertama ini sesuai anggaran maka akan dibangun pilot project PLT Biogas dari limbah sawit setara 0,7 mw," katanya.
Ia berharap tim BPPT dan PTPN V betul-betul mengawal dengan baik pelaksanaan pekerjaan pembanguan pilot project biogas Terantam ini agar berjalan lancar dan menghasilkan output sesuai target yang telah ditetapkan.