Senin 29 May 2017 15:23 WIB

Penurunan Suku Bunga Kartu Kredit Masih Terbuka Lebar

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Kartu kredit, ilustrasi
Foto: loktavia.blogspot.com
Kartu kredit, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) mengatakan, peluang penurunan suku bunga kredit masih terbuka lebar. Namun, hal itu tergantung kebijakan pemerintah dalam menekan semua bunga dan biaya dana atau cost of fund.

"Saya pun belum bisa pastikan berapa persen dan kapan bunga kartu kredit akan turun," ujar Sekretaris Jenderal AKKI Steve Martha kepada wartawan, Senin (29/5). Meski begitu, ia mengatakan, perbankan serta penerbit kartu tengah mencari alternatif untuk mengatasi kehilangan pendapatan bunga.

Dia mengakui, transaksi kartu kredit saat ini belum kembali normal. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya, kata Steve, yakni imbas rencana pembukaan data nasabah kartu kredit untuk keperluan pajak.

Hanya saja, setelah rencana tersebut dibatalkan, ia berharap transaksi kartu kredit bisa meningkat lagi. "Pertumbuhan transaksi kartu kredit sampai kuartal pertama 2017 sepertinya masih sekitar empat persen atau sekitar Rp 20 triliun," jelas Steve. Menurutnya, penurunan suku bunga kartu kredit dapat mendorong peningkatan transaksi kartu kredit.

AKKI pun menargetkan, pertumbuhan kartu kredit sampai akhir tahun hanya sekitar 5 sampai 10 persen. "Kita optimis dengan pertumbuhan ekonomi yang diramal semakin baik, maka konsumsi masyarakat serta daya beli akan meningkat juga," ujar Steve.

Menanggapi aturan Bank Indonesia (BI) yang berencana memangkas bunga kartu kredit sampai 2,25 persen pada Juni nanti, Steve menyatakan siap. Menurutnya, seluruh perbankan dan penerbit kartu kredit mengaku siap pula memenuhi kewajiban tersebut.

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menuturkan, siap menyesuaikan bunga kartu kredit sesuai aturan BI. Hanya saja Direktur Konsumer BRI Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, belum bisa memprediksi total penurunan suku bunga kartu kredit yang akan terjadi karena perlu analisis dan hitungan.

"Kalau salah strategi kan dampaknya juga bagi target perbankan. Paling tidak kita akan dorong menurunkan suku bunga," ujar Sis. Ia berharap, penurunan suku bunga kartu kredit dapat membuat pertumbuhan kredit meningkat. Sis menyebutkan, kini bunga kredit konsumer BRI bervariasi tergantung jangka waktu dan program produk dari mulai 8,75 persen hingga tertinggi 12,5 persen sampai 13 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement