Rabu 24 May 2017 01:17 WIB

Investor Keluhkan Infrastruktur Pulau Bunaken

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
  Taman Laut Bunaken, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Taman Laut Bunaken, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara.

REPUBLIKA.CO.ID,MANADO -- Investor masih mengeluhkan minimnya infrastruktur penunjang di Pulau Bunaken. Pulau yang menjadi salah satu tempat pariwisata di Sulawesi Utara ini disebut belum mampu menarik wisatawan dalam jumlah besar jika infrastruktur yang ada tidak memberikan kenyamanan bagi wisatawan.

Investor dari Korea Selatan Ryan Youngsup Kim mengatakan, konsep pariwisata di Pulau Bunaken memang sudah baik dengan menyajikan keindahan bawah laut melalui keberanekaragaman ikan dan karang laut. Kawasan ini bahkan lebih baik dibandingkan wisata bawah laut lainnya seperti Lombok dan Bali.

Namun, dari segi infrastruktur penunjang yang ada di Bunaken masih jauh dibandingkan Lombok ataupun Bali. Minimnya tempat penginapan yang memenuhi standar wisatawan asing, serta fasilitas penunjang lain seperti tempat makan hingga kamar mandi untuk membilas badan membuat tempat ini akan sulit dikunjungi wisatawan berkali-kali.

"Masih butuh pembangunan infrastruktur yang terorganisir. Jika kondisinya seperti ini, saat turis banyak datang mereka nanti kesulitan," kata Ryan Youngsup usai melakukan snorkling di Pulau Bunaken, Selasa (23/5).

Presiden Direktur Indigo Medical ini menuturkan, sebagai seorang investor, dirinya menilai bahwa pemerintah daerah harus memulai untuk memperbaiki infrastruktur penunjang yang ada di Bunaken. Ketika fasilitan tersebut sudah membaik, maka akan banyak wisatawan yang datang ke pulau ini. Setelah itu, barulah akan banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi.

Jika kondisinya seperti sekarang, investor masih berpikir untuk menanamkan modalnya. Terlebih masih sedikit wisawatan asing yang hilir mudik menikmati Bunaken.

Investor lain, Kim Min Gyu menjelaskan bahwa Manado dan Pulau Bunaken merupakan kawasan wisata di Indonesia yang menyenangkan bagi masyarakat Asia Timur seperti Cina, Korea, dan Jepang. Sebab kota ini tidak terlalu jauh, mampu ditempuh dengan penerbangan sekitar 4-5 jam. Jarak ini sangat ideal dibandingkan dengan Bali dan Lombok yang jaraknya lebih jauh.

Keindahan bawah laut Pulau Bunaken pun dianggap masih bersih dan asri dibandingkan Bali. Makanan khas Manado juga disebut cocok dengan makanan masyarakat Asia Timur, khususnya masyarakat Korea Selatan yang menyukai makanan sedikit pedas dan asam. "Kondisi alam ini harus dijaga. Jadi walaupun ramai tapi harus tetap bagus tempat wisatanya," ujar Kim.

Meski demikian, Kim juga berharap ada peningkatan fasilitas penunjang di Pulau Bunaken. Penginapan dan kafe  harus diperbanyak sebelum wisatawan dari mancanegara semakin tumbuh. Jangan sampai wistawan yang datang ke Bunaken khususnya kecewa dengan infrastruktur yang ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement