Selasa 23 May 2017 18:12 WIB

Pemerintah Serap Rp 14 Triliun dari Lelang SUN

Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan
Layar monitor menunjukan pergerakan grafik surat utang negara di Delaing Room Treasury (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana Rp 14 triliun dari lelang lima seri Surat Utang Negara (SUN) untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara dengan total penawaran mencapai Rp 43,8 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan lelang ini memenuhi target indikatif yang telah ditetapkan Rp 12 triliun dan target maksimal Rp 18 triliun.

Dari lelang tersebut, jumlah yang dimenangkan untuk seri SPN03170825 mencapai Rp 3,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,95988 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 25 Agustus 2017 ini mencapai Rp 5,6 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi dengan tingkat kupon diskonto ini mencapai 4,85 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,2 persen.

Untuk seri SPN12180201, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,609 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 1 Februari 2018 ini mencapai Rp5,45 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk untuk seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,00 persen.

Untuk seri FR059, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,92116 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2027 ini mencapai Rp9,37 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,0 persen ini mencapai 6,92 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,1 persen.

Untuk seri FR074, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,35253 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2032 ini mencapai Rp8,56 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 7,5 persen ini mencapai 7,34 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,58 persen.

Untuk seri FR072, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,95 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,57683 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2036 ini mencapai Rp14,81 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 7,52 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,8 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement