Selasa 23 May 2017 13:51 WIB

Trump Pangkas Anggaran Makanan dan Kesehatan Warga Miskin

Rep: rizky jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Warga miskin Amerika Serikat.
Foto: Salon
Warga miskin Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memangkas anggaran untuk program bantuan kesehatan dan kupon makanan bagi masyarakat miskin. Rencana tersebut akan mengurangi pengeluaran pemerintah sebesar 3,6 triliun dolar AS selama 10 tahun dan menyeimbangkan anggaran pada akhir dekade ini.

Lebih dari 800 miliar dolar AS akan dipotong dari program Medicaid untuk bantuan kesehatan masyarakat miskin, dan memangkas lebih dari 192 miliar dolar AS untuk kupon makanan.

Rencana pemangkasan anggaran ini akan diajukan oleh Gedung Putih kepada Kongres AS pekan ini. Program Bantuan Nutrisi Tambahan (SNAP) yang dikenal sebagai kupon makanan akan diubah dengan meminta lebih banyak masyarakat usia kerja untuk bekerja dan mengalihkan anggaran kepada pemerintah negara bagian.

"Kami tidak lagi mengukurnya dengan jumlah program atau jumlah orang pada program tersebut, namun kami akan mengukur kesejahteraan dengan jumlah orang dari program ini dan kembali bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri," ujar Direktur Anggaran Gedung Putih Mick Mulvaney, Selasa (23/5).

Selain itu, Gedung Putih juga mengusulkan pemotongan subsidi sebesar 38 miliar dolar AS selama 10 tahun, termasuk batas baru premi asuransi dan kenaikan pembayaran komoditas. Rencananya pemerintah AS juga akan mengalokasikan dana sebesra 660 juta dolar AS per tahun untuk Inspektur Departemen Pertanian AS terutama pabrik daging dan unggas.

Di sisi lain, pemerintah AS menyusun pengeluaran baru. Anggaran tersebut mencakup 25 miliar dolar AS untuk membayar cuti karyawan yang melahirkan atau karyawan yang mengadopsi anak. Pemerintah AS juga mengusulkan dana sebesar 200 miliar dolar AS untuk mendorong pemerintah negara bagian dalam meningkatkan belanja infrastruktur.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement