Senin 22 May 2017 16:52 WIB

Tahun Ini, Desa Berlistrik akan Terangi 26 Desa di Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas PLN sedang melakukan perbaikan kabel listrik
Foto: dok PLN
Petugas PLN sedang melakukan perbaikan kabel listrik

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan PT PLN Distribusi Lampung optimistis Program Lampung Terang Tahun 2019 akan tercapai. Gubernur Kedua pihak menandatangani kerja sama program penyaluran listrik perdesaan dan penataan jalur listrik Provinsi lampung di Bandar Lampung, Senin (22/5).

General Manager PT PLN Distribusi Lampung Daryono mengatakan, saat ini rasio elektifikasi Provinsi Lampung yakni sekitar 84,3 persen dengan jumlah pelanggan sekitar 1,7 juta lebih. Konsumsi listrik Lampung untuk wilayah regional Sumatra berada di urutan kedua setelah Sumatera Barat.

"Ini merupakan tanda iklim pertumbuhan ekonomi Lampung serta ketersediaan listrik di Provinsi Lampung yang semakin baik," ujarnya.

Program desa berlistrik pada tahun  2017 akan mengaliri listrik sebanyak 26 desa. Pada tahun 2018 listrik akan menerangi sebanyak 38 desa. Pada program Lampung Terang tahun 2019, pihaknya akan menambah luas aliran listrik ke 34 desa.

Ia mengatakan upaya ini tidak akan terwujud tanpa dukungan jajaran Pemerintah Provinsi Lampung. Selain itu, diharapkan komitmen bersama ini makin mempercepat program  Lampung Terang 2019.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan pertumbuhan ekonomi Lampung terus menggeliat hingga ke daerah terpencil. Untuk mencapai taraf kesejahteraan masyarakat tersebut, ketersediaan aliran listrik di perdesaan sangat diharapkan.

"Bagaimana investasi tumbuh dan anak-anak bisa bersaing dengan daerah lain jika masih ada desa terpencil yang belum teraliri listrik,” kata Ridho seusai menandatangi kerja sama penyaluran listrik perdesaan dan penataan jalur kelistrikan dengan General Manager PT PLN Distribusi Lampung Daryono.

Ia berharap ketersediaan aliran listrik tidak hanya sebatas di daerah namun juga sampai ke pelosok terpencil. Ketersediaan aliran listrik menjadi kebutuhan penting dalam mengatasi ketimpangan pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia.

Menurut dia, tenaga listrik menjadi bagian kebutuhan pokok. Bahan pokok bukan hanya sembilan bahan pokok lagi,  tetapi menjadi 10 bahan pokok. Salah satunya listrik di daerah-daerah. “Kegiatan ekonomi dan pendidikan butuh listrik. Untuk itu, mari bersama-sama mewujudkan Lampung Terang 2019," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement