REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap mendukung dan mendorong pesantren dalam mengembangkan dan memajukan perekonomian berbasis pesantren. Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan, pihaknya sangat berkepentingan untuk terus menggerakkan perekonomian yang melibatkan para ulama, pengasuh pondok pesantren, dan santri.
Dengan keterlibatan BUMN dalam membantu menggerakkan perekonomian pondok pesantren, Rini yakin mereka akan mempunyai daya saing yang lebih baik. Tentu, imbasnya kondisi perekonomian pesantren juga bisa lebih maju.
"BUMN adalah perusahaan milik negara yang berarti juga milik masyarakat sehingga harus bisa memberikan manfaat kepada masyarakat, termasuk pesantren," ungkap Rini saat mengunjungi Pondok Pesantren Salafi Terpadu Darussyifa Al-fitroh, Perguruan Islam Yaspida, di Sukabumi, Jawa Barat, Ahad (21/5).
Menurut Rini, BUMN memang harus mencari keuntungan yang besar. Akan tetapi, keuntungannya juga harus bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat, termasuk mereka yang aktif dalam menggiatkan pendidikan berbasis pesantren.Pihaknya bertekad terus menggerakkan seluruh potensi BUMN sehingga mereka mampu membantu perekonomian semua lini. Ini sudah menjadi komitmen pemerintah.
Rini menilai pesantren merupakan sasaran sejumlah BUMN. Pihaknya sudah meminta agar seluruh BUMN di Tanah Air berkontribusi mendorong dan mengembangkan potensi pesantren. Ini penting agar perekonomian pesantren tidak tertinggal.
Pihaknya bahkan ingin agar perekonomian pesantren bisa maju. Dia yakin banyak pesantren yang memiliki potensi ekonomi, tetapi belum tergarap dan kurang dibantu oleh lembaga yang mengerti tentang pengembangan sistem ekonomi.
Jika perekonomian pesantren bisa lebih maju dan berkembang, menurut Rini, santri dan santriwati bisa memiliki keahlian untuk menularkan kemampuannya kepada yang lain. "Masih banyak masyarakat yang kurang beruntung mendapat kesempatan bekerja dan meraih pendidikan sehingga perlu bahu-membahu saling membantu," ujar Rini.
BUMN saat ini hadir di semua lini, seperti listrik, jalan tol, kereta api, bahan bakar minyak, dan gas. Semuanya hadir agar bisa bermanfaat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Bagaimana mungkin para santri dan ulama pada malam hari bisa belajar dan membaca kalau tidak ada listrik?" ungkap Rini yang juga didampingi beberapa direktur utama BUMN, di antaranya Dirut PT PLN Sofyan Basir, Dirut Waskita Karya Muhammad Choliq, dan Dirut PT Kereta Api Edi Sukmoro.
Karena itulah, Menteri BUMN mengajak para ulama, santri, dan santriwati agar bersama-sama memajukan perekonomian nasional sehingga Indonesia bisa bersaing di pasar internasional. “Mereka bisa terlibat asal mempunyai kemampuan dan daya saing. Di sinilah peran BUMN supaya bisa membantu mereka.
[removed][removed] [removed][removed] [removed][removed] [removed][removed] [removed][removed] [removed][removed] [removed][removed]