REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Pembangunan Asia (ADB) menyetujui pinjaman senilai 600 juta dolar AS atau senilai Rp8 triliun untuk meningkatkan sistem irigasi Indonesia guna memperkuat ketahanan pangan dan mengurangi kemiskinan di daerah perdesaan.
"Program ini akan membantu petani di berbagai kabupaten dalam meningkatkan penyampaian air ke lahan pertanian mereka," kata Spesialis Sumber Daya Air ADB Eric Quincieu dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Jumat (19/5).
Quincieu menjelaskan dukungan ADB ini akan terintegrasi dengan Program Pembangunan dan Pengelolaan Irigasi Partisipatif Terpadu yang siap membiayai program peningkatan irigasi di 74 kabupaten di seluruh Indonesia. Fokus dari bantuan pembiayaan ini adalah untuk meningkatkan sistem irigasi, operasi, pemeliharaan dan pemberian air ke petani.
"Ini adalah upaya untuk meningkatkan pendapatan dan mata pencaharian masyarakat perdesaan, sekaligus membantu Indonesia mewujudkan pertanian berbasis irigasi yang berkelanjutan dan lebih produktif," tambah Quincieu.
Saat ini, meskipun terjadi tren positif dalam produksi pertanian, Indonesia masih mengalami kenaikan impor pangan, harga pangan domestik yang tinggi, dan kekurangan pangan secara sporadis.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bertanggungjawab terhadap infrastruktur irigasi, pada 2014, memperkirakan hanya 55 persen sistem irigasi di Indonesia yang berfungsi dengan kapasitas penuh.
Hal tersebut berdampak pada berkurangnya hasil panen dan intensitas tanam. Hambatan ketersediaan air untuk pertanian irigasi ini telah terjadi di banyak daerah.
Selain itu, perubahan iklim yang sulit diprediksi semakin menghambat upaya Indonesia dalam meningkatkan produksi pangan. Untuk itu, dukungan ADB akan berfokus pada peningkatan kinerja sistem irigasi di kabupaten yang menjadi target program, dan memperkuat pengelolaan irigasi.
Dukungan tersebut juga akan diberikan untuk meningkatkan partisipasi petani, sehingga bisa membantu meningkatkan pemberian air. Guna memastikan adanya keberlanjutan, program ini akan membantu meningkatkan pengelolaan aset, penganggaran, dan perencanaan infrastruktur irigasi.
Program ini ikut memperkenalkan teknologi mutakhir dan langkah-langkah pemulihan dampak iklim guna meningkatkan pemberian layanan irigasi, termasuk layanan pengelolaan air. Program pengairan ini dilengkapi dengan pembiayaan dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) melalui Kementerian Pertanian untuk meningkatkan penyampaian layanan pertanian serta memaksimalkan manfaat dari perbaikan irigasi.
Hingga sekarang, total bantuan ADB untuk berbagai proyek pembangunan telah mencapai 31,7 miliar dolar AS, termasuk 14 miliar dolar AS dalam bentuk pembiayaan bersama.