Kamis 18 May 2017 08:49 WIB

Pasar Saham Global Berguguran

Pasar saham/Ilustrasi
Foto: corbis.com
Pasar saham/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdagangan sepanjang Rabu (17/5) kemarin menjadi hari terburuk bagi pasar saham di Amerika Serikat (AS). Kekhawatiran investor terhadap kondisi perpolitikan di AS berdampak pada anjloknya tiga indeks utama di Wall Street.

Dilansir BBC, Kamis (18/5), tiga indeks utama Wall Street turun lebih dari 1,7 persen. Indeks S&P 500 anjlok 1,8 persen. Ini merupakan penurunan terbesar dalam satu hari sejak September tahun lalu.

Sementara indeks Dow Jones turun 1,8 persen menjadi 20.609. Sedangkan indeks Nasdaq tercatat turun sebesar 2,6 persen menjadi 6.011.

Optimisme mengenai kebijakan pro-pertumbuhan pemerintahan Presiden Donald Trump sebelumnya telah mendorong rally tajam di pasar saham AS sejak Trump terpilih pada November 2016. Namun, perselisihan politik saat ini terkait pemecatan Direktur FBI James Comey, dan sikap skpetis yang berkembang tentang kemampuan pemerintah untuk mendorong kebijakan besar melalui Kongres dalam waktu dekat membuat kepercayaan pasar terhadap situasi politik di dalam negeri AS turun.

"Awalnya ekspektasi pasar terhadap kepemimpinan Trump bagus. Tetapi dengan berbagai peristiwa politik yang terjadi, pasar menjadi khawatir," kata Joseph Benanti, Managing Director Rosenblatt Securities.

Kejatuhan juga dialami pasar saham Asia pada hari Kamis (18/5). Bursa saham Nikkei Jepang tercatat turun 1,2 persen, pasar saham Australia turun 1,1 persen dan bursa saham Kospi Korea Selatan turun 0,5 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement