REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 6,01 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (16/5) dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp 10,9 triliun.
Keterangan pers tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, menyebutkan jumlah dana diserap Rp 6,01 triliun itu berasal dari seri SPNS03112017, PBS013, PBS014, PBS011, dan PBS012. Jumlah yang dimenangkan untuk seri SPNS03112017 mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,43734 persen dan imbalan secara diskonto.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 3 November 2017 sebesar Rp 5,87 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 5,34 persen dan tertinggi 6,15 persen. Jumlah dimenangkan untuk seri PBS013 sebesar Rp 1,98 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,98 persen dan tingkat imbalan 6,25 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2019 ini mencapai Rp 2,1 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,81 persen dan tertinggi 7,46 persen. Untuk seri PBS011, jumlah dimenangkan mencapai Rp 0,44 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,35 persen dan tingkat imbalan 8,75 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2023 ini mencapai Rp 0,68 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,25 persen dan tertinggi 7,62 persen. Untuk seri PBS012, jumlah dimenangkan mencapai Rp 1,59 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,99 persen dan tingkat imbalan 8,75 persen.
Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 November 2031 ini mencapai Rp 1,5925 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,87 persen dan tertinggi 8,06 persen. Pemerintah tidak memenangkan lelang untuk seri PBS014, meski penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2021 ini mencapai Rp 0,651 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,09 persen dan tertinggi 7,40 persen.
Dalam lelang sebelumnya, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 4,07 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada Selasa (2/5) dengan total penawaran yang masuk mencapai Rp 10,95 triliun.