Senin 15 May 2017 11:42 WIB

Rupiah Bergerak Menguat

Mata uang rupiah menguat.
Foto: REUTERS/Garry Lotulung
Mata uang rupiah menguat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini, Senin (15/5), bergerak menguat sebesar delapan poin menjadi Rp 13.321, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp 13.329 per dolar AS.

"Dolar AS mengalami koreksi terhadap mayoritas mata uang utama dunia, termasuk rupiah merespon turunnya inflasi Amerika Serikat yang menurun," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Senin (15/5).

Di tengah situasi itu, lanjut dia, harapan kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Juni 2017 mendatang yang sempat melonjak menjadi melunak sehingga turut mempengaruhi laju dolar AS.

Ia menambahkan bahwa kembalinya penguatan harga minyak mentah dunia juga menambah dorongan bagi mata uang komoditas untuk terapresiasi terhadap dolar AS. Terpantau, harga minyak mentah dunia jenis WTI pada Senin (15/5) pagi ini menguat 1,55 persen ke posisi 51,63 dolar AS per barel, dan Brent menguat 1,61 persen ke level 48,61 dolar AS per barel.

"Nilai tukar rupiah diuntungkan oleh harga komoditas yang menguat," katanya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, neraca perdagangan Indonesia pada April 2017 yang diproyeksikan kembali mencatatkan surplus juga turut menjadi salah satu penopang bagi mata uang rupiah.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa aksi tunggu pasar terhadap kebijakan Presiden AS Donald Trump dan variatifnya data-data ekonomi Amerika Serikat, dimanfaatkan pelaku pasar uang di dalam negeri untuk kembali melakukan akumulasi terhadap aset berdenominasi rupiah sehingga mata uang domestik menguat.

"Pelaku pasar melepas sebagian aset dolar AS di tengah minimnya sentimen positif dari Negeri Paman Sam," katanya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement