Ahad 14 May 2017 16:05 WIB

Menkop Ingin Koperasi Terapkan Teknologi Informasi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Petugas memberikan penjelasan kepada calon anggota di sebuah koperasi syariah. ilustrasi
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Petugas memberikan penjelasan kepada calon anggota di sebuah koperasi syariah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Koperasi dinilai perlu melakukan inovasi teknologi informasi agar tak tertinggal di masa modern. Inovasi terutama perlu dilakukan dalam melayani anggotanya.

"Jika sudah melakukan hal itu, bisa meningkatkan kesejahteraan anggotanya," ujar Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga melalui siaran tertulis, Ahad (14/5).

Dia mengambil contoh Agoda, Traveloka, Grab, Uber, dan Gojek yang bisa memanfaatkan teknologi untuk melayani konsumen. "Koperasi pun bisa melakukan hal itu dalam meningkatkan pelayanan kepada para anggotanya," kata Puspayoga.

Ia mengatakan, penerapan teknologi koperasi tersebut merupakan bagian dari program Reformasi Total Koperasi yang sudah digulirkan Kemenkop dan UKM, yaitu pengembangan koperasi. Reformasi Koperasi itu meliputi rehabilitasi koperasi, reorientasi koperasi, dan pengembangan koperasi dengan tujuan membangun koperasi yang berkualitas. "Jumlah koperasi tak perlu banyak, cukup sedikit tapi berkualitas. Jumlah anggota koperasinya yang harus terus kita tingkatkan," kata dia.

Salah satu contoh inovasi teknologi informasi untuk anggota adalah melalui Rapat Anggaran Tahunan atau RAT. Ketua Pengawas Koperasi Simpan Pinjam Sejahtera Bersama (KSP SB) Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya telah menjalankan e-RAT untuk kedua kalinya.

Bahkan, tahun lalu sempat mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai koperasi pertama di Indonesia yang melakukan RAT secara elektronik. "RAT secara elektronik ini terbukti efektif dan efisien, serta semakin banyak anggota yang terlibat dalam RAT," ujarnya. Ke depan, ia mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan pelayanan terhadap anggota, khususnya dalam e-RAT.

Ia menjelaskan, dari total anggota sebanyak 90.054 orang, sekitar 59,6 persen mengikuti e-RAT tahun buku 2016.  Sementara itu, Direktur Utama KSP SB Dang Zeany Kurdinansyah mengatakan teknologi Advance Cooperative Online System (Artos Mobile)  dan mesin ATM khusus yang bisa menarik dan menyetor dana secara tunai bakal digunakan KSP SB mulai Agustus 2017 nanti bisa bisa melihat perkembangan data usaha secara realtime.

"Saat ini, sistem ini baru bisa dibuka melalui HP berbasis android. Ke depan kita akan masuk ke layanan Iphone," kata Dang Zaeny.

Ia menjelaskan, Artos Mobile memiliki fitur-fitur seperti pengecekan saldo tabungan dan simpanan berjangka, transfer antartabungan, pengecekan outstanding penagihan, pembelian/pembayaran pulsa listrik, Telkom, tiket, hingga pembayaran BPJS Kesehatan. "Intinya, kita ingin memberikan pelayanan prima lewat sistem online kita, layaknya branchless banking," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement