REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia dan Cile akan melakukan kerja sama komprehensif ekonomi atau comprehensif economic partnership Agrrement (CEPA). Kerjasama perdagangan ini diharap mampu mendongkrak ekonomi kedua negara.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, kerjasama bilateral kedua negara memang telah diusung cukup lama. Diharap tahun ini kerja sama untuk sejumlah sektor tersebut bisa terselesaikan.
"Kita menargetkan bisa diselesaikan dalam tahun ini, Indonesia-Cile. Jadi kerja sama bilateral," kata Enggar di Istana Negara, Jumat (12/5).
Menurutnya, kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi Indonesia karena sekarang pemerintah sedang mencari pasar non-tradisional. Sebab, pasar tradisional yang selama ini menjadi wilayah ekspor industri dalam negeri masih mengalami kelesuan ekonomi.
Selama ini perdagangan kedua negara memberikan keuntungan bagi Indonesia. Namun, sejak 2012 hingga 2016 surplus perdagangan berkurang hingga 12 persen. Melalui kerjasama bilateral nantinya, pemerintah berharap surplus ini kembali melonjak.
Dalam perdagangan dengan Cile, masih terdapat barang yang belum tercatat di Kemendag. Mobil yang diproduksi dari Indonesia misalnya, banyak yang telah dijual di Cile. Akan tetapi, mobil ini sebelumnya di ekspor ke negara lain, baru setelahnya dijual ke Cile.