REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- PT Angkasa Pura I yang membawahi sejumlah bandar udara internasional di Indonesia siap mendukung target kedatangan 15 juta wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia tahun ini. Direktur Utama Angkasa Pura I, Danang S Baskoro mengatakan perusahaannya berkomitmen mendukung dan mengembangkan pariwisata dengan mengadakan berbagai kegiatan skala nasional dan dunia.
"Caranya adalah Collaborative Destiantion Development (CDD) yang menghimpun berbagai pemangku kepentingan pariwisata juga komunitas daerah," katanya di Badung, Selasa (9/5).
Ini akan meningkatkan potensi bisnis pariwisata dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah di tempat perusahaan plat merah tersebut berada. CCD ini diselenggarakan di sembilan bandara di bawah Angkasa Pura I, yaitu Manado, Solo, Kupang, Ambon, Semarang, Banjarmasin, Yogyakarta, dan Makassar.
Ada juga kegiatan Airport Running Series Solo, Airport Running Series Koepang, Airport Running Manado, Airport Running Lombok, Jazz Gunung Bromo, pada 19-20 Agustus 2016, dan Summer Jazz Ijen Banyuwangi pada 30 Juli, 10 September, 22 Oktober 2016.
Danang mengatakan Angkasa Pura I mengakomodir Kementerian Pariwisata melalui pengembangan bandara terintegrasi jangka pendek, menengah, dan panjang. Perusahaan misalnya mempertimbangkan pembuatan rapid eit taxiway di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali untuk jangka pendek, serta pembuatan second runway untuk jangka panjang.
Maskapai juga dirangsang mengembangkan jalur penerbangannya dari dan ke bandara-bandara di bawah Angkasa Pura I. Caranya memberi insentif keringanan biaya pendaratan (landing fee) hingga 100 persen selama enam bulan untuk penerbangan rute baru Bandara Frans Kaisiepo Biak, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara El Tari Kupang.
Insentif ini berlaku enam bulan sejak Oktober 2016. Landing fee 50 persen selama enam bulan juga diberikan kepada maskapai yang membuka rute baru untuk Denpasar, Surabaya, Balikpapan, Makassar, Jogjakarta, Manado, Lombok, Solo dan Banjarmasin.
"Konektivitas udara akan meningkatkan sinergi Kementerian Pariwisata sebagai regulator dan Angkasa Pura I sebagai operator bandara," kata Danang.