Ahad 07 May 2017 19:02 WIB

BTN: Uang Muka KPR 1 Persen Disediakan di Program Sejuta Rumah

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Perumahan (ilustrasi).
Foto: dok. Republika
Perumahan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Keuangan Bank Tabungan Negara (BTN) Iman Nugro Soeko mengatakan uang muka kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar 1 persen sudah digulirkan sejak program sejuta rumah digulirkan. Namun, harga rumah yang lebih murah biasanya berada di luar Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek). Namun, bila dibandingkan harga rumah di Papua lebih mahal.

Berdasarkan data BTN, pada 2017, harga maksimum rumah bersubsidi di Jabodetabek sekitar Rp 141 juta. Sedangkan di wilayah pulau Jawa non-Jabodetabek dan Sumatera maksimum Rp 123 juta. Kemudian di pulau Kalimantan sekitar Rp Rp 135 juta, lalu di Sulawesi Rp 129 juta. Paling mahal di Papua yakni mencapai Rp 194 juta. BTN memprediksi harga akan terus meningkat di tahun depan, bahkan harga maksimum rumah bersubsidi di Papua bisa mencapai Rp 250 juta pada 2018.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo ingin membangun perumahan rakyat dengan uang muka (Down Payment/DP) satu persen di semua daerah. Hal itu agar kebutuhan tempat tinggal bagi masyarakat semakin dapat terpenuhi.

"DP satu persen memang sejak program sejuta rumah dimulai sudah ada. DP rumah subsidi pun bisa bervariasi antara satu sampai 10 persen," kata Iman kepada Republika.co.id, Ahad, (7/5). Ia mengatakan, BTN memberikan DP satu persen saat program tersebut diluncurkan pertama kali.

"Kami memberikannya untuk debitur kategori risiko rendah misalnya PNS yang pembayaran angsuran KPR (Kredit Perumahan Rakyat) melalui payroll atau potong gaji," tutur Iman. Dengan begitu rasio kredit bermasalah (NPL) dapat dijaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement