Kamis 04 May 2017 16:19 WIB

PLN: Angka Pertumbuhan Listrik NTB Termasuk Tinggi di Indonesia

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Winda Destiana Putri
Jaringan listrik PLN, ilustrasi
Jaringan listrik PLN, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- GM PLN Wilayah NTB, Mukhtar mengatakan, angka pertumbuhan listrik di NTB termasuk yang tinggi di Indonesia. Mukhtar menyebutkan, dalam lima tahun terakhir pertumbuhan jumlah pelanggan mencapai rata-rata 12 persen per tahun.

"Pertumbuhan listrik di NTB cukup tinggi. Untuk meningkatkan pelayanan tentu kita (PLN) perlu mendengar penilaian, tuntutan, serta harapan dari pelanggan," ujar Mukhtar dalam temu pelanggan di Hotel Aston Inn, Mataram, NTB, Rabu (3/5).

Mukhtar melanjutkan, saat ini kondisi daya listrik di Provinsi NTB dalam keadaan surplus. Untuk sistem Lombok memiliki daya mampu sebesar 293 MW dengan beban puncak mencapai 226 MW, sistem Sumbawa memiliki daya mampu sebesar 49 MW dengan beban puncak sebesar 42 MW, kemudian untuk sistem Bima memiliki beban puncak sebesar 42 MW dengan beban puncak sebesar 42 MW. "Semua surplus, bahkan Lombok mencapai 70 MW. Kami siap menerima investor, berapapun kebutuhan listriknya akan kami siapkan," lanjut Mukhtar.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut, lanjut Mukhtar, dalam beberapa tahun ke depan PLN akan membangun beberapa infrastruktur listrik baru. PLN akan membangun beberapa pembangkit, total kapasitas yang akan di bangun adalah sebesar 500 MW. Hingga saat ini, dari 500 MW tersebut, 100 MW telah beroperasi memperkuat sistem kelistrikan Lombok.

Beberapa rencana pembangunan lainnya telah melewati tahapan pembebasan lahan, diantaranya adalah PLTGU Lombok berkapasitas 150 MW, PLTU Lombok berkapasitas 100 MW, PLTU Lombok 2 berkapasitas 100 MW, PLTMG Sumbawa 50 MW, dan PLTMG Bima 50 MW. Selain pembangkit, PLN juga akan membangun transmisi sepanjang 962 km. Seluruh pembangunan ini ditargetkan selesai pada 2019.

Di sela-sela acara, PLN juga memberikan Reward kepada pelanggan yang dinilai kooperatif, dimana pelanggan tersebut adalah yang selama kurun waktu 12 bulan terakhir melunasi tagihan rekeningnya tepat waktu. Pelanggan tersebut antara lain Hotel Ombak Sunset, PT Bumi Padak Guar, dan CV Venna Mas Jaya.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu NTB Lalu Gita Ariyadi menyampaikan, meskipun listrik saat ini sudah surplus, penambahan perlu terus ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di NTB.

"Ekonomi di NTB bergerak di bidang pariwisata, agro bisnis, dan perdagangan, investor sangat tertarik di bidang ini. Semua sektor ini sangat membutuhkan listrik. Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas listrik di NTB harus terus ditingkatkan," ujar Gita.

Kepala Dinas ESDM NTB M Husni mengatakan, selain untuk kebutuhan industri, penambahan kapasitas listrik di NTB juga dibutuhkan untuk peningkatan rasio elektrifikasi. "Penambahan jaringan harus terus ditambah, bahkan harus sampai ke desa terpencil," ucap Husni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement