Selasa 02 May 2017 20:19 WIB

PT PAL Indonesia Kirimkan Kapal Perang Pesanan Filipina

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Aktivitas penyelesaian pembuatan kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1 pesanan Filipina di galangan PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/4).  (Antara/Zabur Karuru)
Aktivitas penyelesaian pembuatan kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1 pesanan Filipina di galangan PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (4/4). (Antara/Zabur Karuru)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – PT PAL Indonesia (Persero) mengirimkan kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) kedua pesanan Kementerian Pertahanan Filipina di Dermaga Divisi Kapal Niaga PT PAL, Ujung, Surabaya, Selasa (2/5). Pelepasan kapal SSV tersebut dilakukan oleh Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu didampingi Wakil Menteri Pertahanan bidang Kebijakan Pertahanan Filipina Ricardo David Jr.

Direktur Utama PT PAL Indonesia Budiman Saleh mengatakan, Kapal SSV yang telah diluncurkan 29 September 2016 ini telah melalui serangkaian uji coba dan pengujian sehingga siap untuk diserahkan ke Kementerian Pertahanan Filipina.

Pemberangkatan kapal SSV ini lebih awal dari waktu yang dijadwalkan. Batas waktu pengiriman kapal bernomor lambung 602 tersebut pada Juni 2017.

"Kapal SSV ini memiliki keunggulan dari sisi harga, kualitas, desain, serta ketepatan waktu pengiriman," kata Budiman dalam acara tersebut.

Budiman menjelaskan, kapal yang memiliki panjang 123 meter dan lebar 21 meter ini diproduksi atas hasil lelang Internasional yang diadakan Kementerian Pertahanan Filipina pada 2014. Kapal Pertama telah dilepas pada 8 mei 2016 oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

Kapal SSV ini dapat menampung hingga 621 penumpang mampu bertahan di lautan selama 30 hari dengan bobot maksimal 7.200 ton. Kapal berkecepatan 16 knots dengan mesin pendorong 2 X 2,920 kW ini mampu menampung, tank, kendaraan tempur, mobil tumah sakit, hingga kapal patroli dan transporter.

Kapal SSV ini merupakan kapal hasil inovasi dari produksi Kapal sebelumnya, Kapal Landing Platform Dock (LPD) alih teknologi dengan Korea. Dua unit kapal LPD ini banyak digunakan pada Operasi Militer dan kemanusian tingkat Internasional dan telah diakui kemampuannya, seperti Penyelamat MV Kudus di Somalia dan Pencarian Korban Air Asia QZ 8501.

"Keandalan dan Kapabilitas kapal Produksi Insan PAL Indonesia melalui hasil inspeksi dan pengecekan kualitas yang ketat dari Tim Kualitas dan Tim Klas Llyod Register serta Tim Represntasi Pemilik Kapal," ujar dia.

Kapal perang pesanan kedua ini dinamai Davao Del Sur yang diambil dari nama provinsi kelahiran Presiden Rodrigo Duterte. Sedangkan kapal pertama dinamai Tarlac yang merupakan provinsi kelahiran Presiden Filipina sebelumnya Benigno Simeon Aquino.

Wakil Menteri Pertahanan bidang Kebijakan Pertahanan Filipina Ricardo David Jr, menyatakan puas dengan kapal SSV pertama yang telah dikirim pada 2016. Ia mengaku PT PAL merupakan suplier yang bagus. Ia telah melihat kapal pertama yang sudah digunakan oleh Angkatan Laut Filipina. Ia menilai kapal SSV tersebut  kapal yang bagus dalam menyimpan alat senjata Angkatan Laut Filipina.

Saat ini kapal SSV pertama tersebut telah digunakan Angkatan Laut Filipina di area sekitat Mindanao untuk melawan teroris. "Kapal tersebut bisa membawa banyak pasukan, juga bisa menjadi rumah sakit. Jadi ia kapal yang multifungsi. Kami sangat puas," kata Ricardo kepada wartawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement