Selasa 02 May 2017 04:33 WIB

Langkah Sekuritisasi Aset Diminta tak Ganggu Fokus Proyek Pemerintah

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Jasa Marga
Foto: article.wn.com
Jasa Marga

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Salah satu langkah BUMN pada 2017 ini adalah melakukan sekuritisasi aset untuk menambah modal perusahaan menyelesaikan berbagai proyek pemerintah yang akan dikebut pada tahun ini. Peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus menilai langkah tersebut baik, namun pemerintah jangan sampai kehilangan fokus untuk menyelesaikan program.

Heri menilai dengan melakukan sekuritisasi aset atau pelepasan bond maka ada keterlibatan masyarakat baik asing maupun lokal untuk memiliki perusahaan tersebut. Sebab perusahaan tersebut terbuka, jangan sampai nanti malah melupakan proyek proyek utama dan strategis yang jadi prioritas.

"Nanti kan biasanya komisarisnya independen, nah ini pemerintah jangan sampai kalah. Jadi pemerintah tetap harus punya porsi yang kuat atas BUMN tersebut," ujar Heri saat dihubungi Republika, Senin (1/5).

Salah satu BUMN yang akan melakukan sekuritisasi aset pada tahun ini antara lain PLN dan Jasa Marga, Heri mengatakan langkah PLN untuk melakukan sekuritisasi aset memang perlu dilakukan mengingat kemampuan APBN ditengah proyek pembangkit dan target 35 ribu megawatt yang harus terpenuhi. "Ya, saat APBN gak mampu mengakomodir memang salah satunya adalah melakukan sekuritisasi atau bond," ujar Heri.

Namun, ia menggaris bawahi jangan sampai nantinya karena aksi korporasi ini maka pemerintah jadi tak fokus. Ia mengatakan pemerintah harus melihat kembali apa yang menjadi niat awal dari melakukan sekuritisasi atau bond adalah untuk menyelesaikan proyek proyek strategis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement