Senin 01 May 2017 11:21 WIB

BPJS Naker Dapat Penghargaan Human Capital 2017

Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz (kedua dari kanan) menerima penghargaan The Big Top Ten Human Capital Director Indonesia Award  2017 dari Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri.
Foto: Humas BPJS Ketenagakerjaan.
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz (kedua dari kanan) menerima penghargaan The Big Top Ten Human Capital Director Indonesia Award 2017 dari Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pelaksana Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Naker) meraih tiga penghargaan dalam Indonesia Human Capital Award (IHCA) III 2017 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review. Penghargaan ini menyempurnakan penghargaan yang pernah diterima BPJS Naker pada IHCA II tahun lalu, yakni sebagai The Best Human Capital for Government Insurance Company.

Pada IHCA III 2017 kali ini, BPJS Naker meraih 1st Best Indonesia Human Capital 2017 kategori Government Owned Company, dan 1st Best Indonesia Human Capital for Overall 2017. Adapun penghargaan lain diterima Naufal Mahfudz sebagai Direktur Umum dan SDM BPJS Naker untuk kategori The Big Top Ten Human Capital Director Indonesia Award  2017.

Penyerahan penghargaan dilakukan bersamaan dengan konferensi Human Capital yang mengangkat tema Human Capital Readiness Towards 2020 Challenges di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Jumat (28/4).

Dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Senin (1/5), Naufal mengatakan peningkatan manfaat, penyempurnaan kualitas layanan, dan inovasi-inovasi yang dihasilkan BPJS Naker tentunya tidak bisa lepas dari peran sumber daya manusia (SDM) yang terlibat di dalamnya. 

“Penghargaan tersebut adalah apresiasi atas kerja keras yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan. Ini salah satu bukti bahwa peningkatan kualitas yang SDM telah dilakukan selama ini memperoleh hasil yang baik dan mendapat apresiasi dari pihak eksternal,” ujar Naufal. Dia pun berharap penghargaan tersebut mampu membangkitkan semangat dan motivasi insan BPJS Naker dalam mengemban tugas dan amanah yang diberikan.

Menurut Naufal, saat ini ada lebih dari lima ribu karyawan yang tersebar di seluruh unit kerja BPJS Naker di Indonesia. SDM tersebut dikelola dengan Human Capital System yang terintegrasi dan berbasis kompetensi serta didukung teknologi Human Capital Information System (HCIS). “Mulai dari proses rekrutmen, assessment, penilaian kinerja, dan talent management dikelola dengan sistem yang kita bangun,” katanya.

Dengan sistem itu, Naufal melanjutkan, BPJS Naker berupaya untuk dapat  mengelola SDM yang andal dan mampu memenuhi tuntutan global dalam mencapai sasaran strategis jangka panjang. Selain itu, dengan pengelolaan SDM yang baik, BPJS Naker berharap mampu meningkatkan produktivitas dan kinerja para karyawan di seluruh lini.

Dia mengatakan, pengelolaan SDM BPJS Naker juga tidak terlepas dari peran Institut BPJS Ketenagakerjaan dalam meningkatkan mutu kompetensi SDM yang dimiliki, baik dalam rekrutmen, maupun peningkatan kompetensi bagi karyawan. Proyeksi ke depannya, Institut BPJS Ketenagakerjaan dapat menjadi  center of excellent dan pusat riset untuk pengembangan jaminan sosial di Indonesia. Dengan adanya fasilitas seperti Institut BPJS Ketenagakerjaan, Naufal berharap peran serta BPJS Naker dalam membangun jaminan sosial, khususnya ketenagakerjaan, dapat lebih optimal untuk kemajuan bangsa Indonesia.

Konferensi dan penyerahaan penghargaan IHCA III 2017 dilaksanakan sebagai salah satu bentuk apresiasi dan penghargaan tertinggi bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, baik badan usaha pemerintah maupun swasta. Penghargaan ini melibatkan 13 orang eksekutif dari berbagai institusi dan media sebagai dewan juri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement