REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian optimistis dapat memenuhi kebutuhan daging hingga tiga bulan mendatang. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita mengatakan pihaknya telah melakukan perhitungan dengan Kementerian Perdagangan, Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Kita sudah sampaikan bahwa cadangan daging aman," ujarnya saat ditemui di gedung Kementerian Pertanian, Jumat (28/4).
Ia menjelaskan, saat ini ada 157 ribu ekor sapi bakalan siap potong di feedloter. Angka tersebut, setara dengan 33 ribu ton. "Nah itu belum lagi tambahan daging kerbau di Bulog 40 ribu ton," tambah dia.
Ia memperkirakan lonjakan permintaan daging pada bulan puasa dan hari raya Lebaran nanti berkisar 10 hingga 15 persen. Kenaikan harga diyakini akan terjadi mengingat tingginya permintaan dari masyarakat. Namun Ketut berharap kenaikan harga tidak mencekik masyarakat.
Ia melanjutkan, harga yang wajar adalah Rp 80 ribu per kg untuk daging kerbau dan Rp 112-120 ribu per kg untuk daging sapi segar.
Guna mengendalikan harga, pihaknya berupaya memenuhi daging. Usulan penghabisan stok izin impor 2016 sebesar 51 ribu ton daging kerbau India juga akan dihabiskan pada tahun ini.
Bahkan dengan perhitungan tersebut, kata dia, masih ada surplus sekitar 10 ribu ton daging. Untuk diketahui, rata-rata konsumsi nasional sebesar 2,31 kg/kapita/tahun.