Jumat 28 Apr 2017 12:30 WIB

Kiriman Orang Tua Telat? Mahasiswa Bisa Manfaatkan Pinjaman Fintech

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Fintech (ilustrasi)
Foto: flicker.com
Fintech (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan financial technology atau fintech kini juga telah merambah ke kantong-kantong mahasiswa. Kini muncul fintech bernama BankMahasiswa.com yang fokus memberikan kredit ke mahasiswa dan modal wirausaha untuk mahasiswa Indonesia.

Direktur Utama BankMahasiswa.com Rizki Adam menjelaskan, pihaknya membidik pinjaman mahasiswa karena dari segi manajemen risiko lebih aman dan dapat mengurangi kredit macet.

"Karena kalau mereka tidak bisa bayar, kami ada kontak orangtua dan kampus. Sehingga manajemen risiko kita lebih aman main ke kalangan mahasiswa," ujar Rizki kepada Republika.co.id, Jumat (28/4).

Fintech ini menawarkan pinjaman dengan kisaran Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Kemudian setelah melalui credit scoring dengan pengecekan status mahasiswa di Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) serta aktivitas di media sosial, akan dapat diputuskan mendapatkan pinjaman atau tidak. Sedangkan tenor pinjaman fintech dalam jangka waktu 100 hari.

"Karena ini fintech untuk konsumtif mahasiswa. Yang uang kiriman orang tua telat, atau beasiswa belum cair," ujarnya.

Sejauh ini fintech Bank Mahasiswa telah menyalurkan dana sebanyak Rp 2 miliar sepanjang 2016 hingga kuartal I 2017 ini. Sekitar Rp 700 juta disalurkan dalam bentuk dana dan Rp 1,3 miliar yang digunakan untuk training sebanyak 500 mahasiswa dalam bidang IT di Singapura.

Training tersebut dilakukan dengan investasi dari mahasiswa sebesar Rp 600 ribu. Nantinya mahasiswa dapat mengajukan untuk mendapatkan beasiswa training IT dan investasi ke Singapura masing-masing mahasiswa Rp 10 juta. Setelah mereka menyelesaikan training di Singapura, para mahasiswa akan menjadi ambassador BankMahasiswa di kampus mereka untuk semakin memperluas layanan fintech ini.

Saat ini, ia mengatakan masih gencar melakukan berbagai workshop dan seminar untuk mempromosikan Fintech ini. Apalagi, saat ini fintech ini lebih banyak yang mengajukan pinjaman dibandingkan memberi pinjaman. Tercatat sudah sebanyak 50 ribu mahasiswa yang bergabung dengan fintech ini. Rizki menargetkan dapat menyalurkan Rp 5 miliar per September tahun ini.

"Akan kami gencarkan agar mahasiswa yang mampu bisa meminjamkan uangnya melalui platform ini. Sekarang masih lebih banyak yang pinjam, jadi masih on balance sheet (dari modal perusahaan). Baru kami salurkan ke 216.701 mahasiswa," kata Rizki.

Untuk proses pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan siap diajukan pada pertengahan Mei mendatang, dengan modal yang disiapkan sebesar Rp 25 miliar dari berbagai pihak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement