Kamis 27 Apr 2017 14:57 WIB

Bunga KUR Belum Bisa Turun Jadi 7 Persen Tahun Ini

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
 Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) belum dapat diturunkan hingga tujuh persen tahun ini. Saat ini, bunga KUR masih dipatok sebesar sembilan persen.

"Jangan dulu deh. Kami kan sudah naikkan targetnya," kata Darmin kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (27/4).

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) turun menjadi tujuh persen dari sembilan persen. Jusuf Kalla mengatakan, penurun tersebut demi mendorong pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Darmin mengatakan, Kemenko Perekonomian hanya ingin porsi KUR tahun ini lebih banyak ke sektor produksi. Ia khawatir, bila ketentuan KUR semakin banyak diubah, targetnya justru tidak tercapai. "Kalau tahun depan sektor produksi bisa bergerak ke sektor produksi 60 sampai 70 persen itu betul," ujarnya.

Tahun ini, plafon KUR sebesar Rp 110 triliun. Namun, total plafon yang sudah ditetapkan baru sebesar Rp 106 triliun. Sedangkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 untuk KUR sebanyak Rp 9,436 triliun, sebesar Rp 9,022 triliun untuk subsidi bunga KUR, dan sisanya Rp 414,3 miliar untuk imbal jasa penjaminan.

Baca juga: Menko Darmin Yakini Ekonomi Tumbuh Lebih Tinggi dari Perkiraan BI

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement