Rabu 26 Apr 2017 19:37 WIB

Kemenperin Gandeng Ratusan SMK Siapkan Lulusan Siap Kerja

Seorang siswa membuat masakan kreasi dengan menggunakan bahan mie instan di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/3).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Seorang siswa membuat masakan kreasi dengan menggunakan bahan mie instan di SMK Negeri 1 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Perindustrian Republik Indonesia membuat program vokasi industri yang menggandeng 117 perusahaan dan melibatkan 389 sekolah menengah kejuruan di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimwa Yogyakarta (DIY).

Program tersebut bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhuan dunia usaha saat ini. Selain itu, program ini juga dimaksudkan untuk menyiapkan lulusan SMK agar setelah rampung sekolah sudah siap bekerja.

Menteri Perindustrian Airlangga mengungkapkan, saat ini persaingan global semakin meningkat. Jika kualitas sumber daya manusia (SDM) tidak turut ditingkatkan, maka masyarakat Indonesia akan tertinggal dalam menghadapi tantangan tersebut.

Senada dikatakan Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono menjelaskan, sebelumnya Kemenperin juga telah meluncurkan program pendidikan vokasi industri tahap pertama yang dilaksanakan pada 28 Februari 2017 di Mojokerto, Jawa Timur.

“Pada tahap pertama itu, kami melibatkan 50 perusahaan dan 234 SMK di Jawa Timur. Sebagai tindak lanjutnya, telah dilakukan penyelarasan kurikulum untuk 18 kompetensi keahlian bidang industri antara SMK dengan perusahaan," kata Sigit dalam rilisnya, Rabu (26/4).

Progam ini melibatkan sebanyak 50 perusahaan dan 234 SMK di Jawa Timur. Sebagai tindak lanjutnya, telah dilakukan penyelarasan kurikulum untuk 18 kompetensi keahlian bidang industri antara SMK dengan perusahaan. Sigit mengaku, antusiasme siswa-siswi di Jawa Tengah dan Yogyakarta cukup besar dengan program vokasi industri dari Kemenperin tersebut.

“Kita dapat melihat melihat keikutsertaan jumlah SMK yang besar 389 dan dari industri sebesar 117 dengan berbagai cabang industri. Hal ini meningkat lebih dari dua kalinya dimana di Jatim diikuti oleh 50 industri dan 230 SMK,"ungkapnya.

Kendati demikian, Sigit juga menjelaskan program vokasi industri ini memang membekali siswa-siswi agar lulus sekolah siap kerja. “Kami tidak menjamin langsung kerja, tapi lulusan dengan program ini akan bersertifikat dengan kompetensi tertentu yang diinginkan oleh sektor industri," ujarnya.

Sigit menyebutkan, sebanyak 117 perusahaan yang digandeng dalam program vokasi industri ini di antaranya adalah PT Apac Inti Corpora, PT Kubota Indonesia, PT Hartono Istana Teknologi, PT Phapros Tbk, dan PT Kawasan Industri Kendal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement