Senin 24 Apr 2017 01:04 WIB

Stok Bahan Pokok di Ambon Mencukupi

bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional
Foto: Musiron/Republika
bahan kebutuhan pokok di pasar tradisional

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku Frans Johanis Papilaya menyatakan stok bahan pokok di Kota Ambon mencukupi menjelang puasa dan Idulfitri 1438 Hijriah.

"Kami menjamin stok bahan pokok di Kota Ambon mencukupi jelang puasa dan lebaran, karena kami terus melakukan koordinasi dan memantau pasokan di tingkat distributor dan sentra ekonomi," katanya, di Ambon, Ahad (23/4).

Ia mengatakan, stok bahan pokok masyarakat tersedia dalam jumlah yang mencukupi, dengan tingkat harga yang sangat wajar. Dia menyebutkan, stok beras cukup untuk 143 hari yakni 9.145 ton beras, gula pasir sebanyak 879 ton dengan harga di tingkat pedagang Rp14.500/kg, sedangkan gula pasir dari Bulog Rp12.500/kg.

Kemudian, minyak goreng saat ini cukup untuk 36 hari ke depan, tetapi dalam beberapa waktu ke depan akan masuk tambahan stok saat ini masih dalam proses pengiriman. Terigu juga mencukupi untuk 91 hari ke depan atau sebanyak 577 ton, susu kental manis 46 hari, dan mentega juga cukup untuk 45 hari ke depan, sementara menunggu proses pengiriman.

Sedangkan untuk stok telur ayam cukup untuk tujuh hari ke depan, karena dikirim setiap minggu, daging sapi Rp95 ribu per kg, dan daging ayam Rp33 ribu per kg. "Prinsinya pasokan bahan pokok mencukupi, dan kami pastikan tidak terjadi kelangkaan stok yang berdampak pada kenaikan harga di tingkat pedagang," ujarnya.

Ketersediaan stok bahan pokok yang mencukupi dan tingkat harga yang wajar, pihaknya berharap agar para pelaku usaha maupun pihak-pihak lain tidak melakukan spekulasi atau penimbunan stok bahan kebutuhan pokok yang dapat berdampak pada kenaikan harga. "Kami juga terus berkoordinasi dengan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon bahwa setiap minggu dilakukan tiga kali bongkar muat bahan pokok yang didatangkan dari daerah sentra Surabaya dan Makassar melalui kapal-kapal kontainer milik PT Tanto, PT Tempuran Mas, dan PT Meratus," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement