Ahad 23 Apr 2017 15:25 WIB

Kongres Ekonomi Umat Usulkan Pemerintah Bangun Ekonomi dari Bawah

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua MUI Ma'ruf Amin (tengah) dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) menabuh bedug saat membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua MUI Ma'ruf Amin (tengah) dan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (kiri) menabuh bedug saat membuka Kongres Ekonomi Umat 2017 di Jakarta, Sabtu (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kongres Ekonomi Umat (KEU) yang diselenggarakan Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengusung tema besar Arus Baru Ekonomi Indonesia. Kongres yang sudah digelar sejak Sabtu (22/3) kemarin ini mengusulkan agar pemerintah serius melakukan pembangunan ekonomi dari bawah.

Ketua Umum MUI, KH Ma'ruf Amin mengatakan selama ini pemerintah masih melakukan pembangunan ekonomi dari atas untuk kaum pemodal. Karena itu, menurut dia, sudah saatnya Indonesia membangun ekonomi dari bawah ke atas.

"Tujuannya itu perubahan ekonomi Indonesia, yang selama ini pembangunan itu dari atas. Kita balik sekarang dari bawah untuk menghilangkan kesenjanagan," ujarnya saat ditemui di sela-sela kongres, Hotel Grand Sahid, Jakarta Pusat, Ahad (23/4).

Menurut Kiai Ma'ruf, pemerintah perlu melakukan peningkatan ekonomi di kalangan masyarakat yang menjalani usaha kecil mikro menengah, sehingga dapat mengurangi kesenjangan yang ada di Indonesia.

"Untuk bisa naik, ini kita harus dongkrak dengan berbagai sistem peraturan kebijakan, regulasi dan bahkan fasilitas-fasilitas," ucapnya.

Ia menuturkan, kesulitan-kesulitan yang dihadapi pengusaha kelas bawah harus bisa diberikan solusi-solusi melalui Kongres Ekonomi Umat, sehingga nantinya dapat mengakses sistem keuangan maupun sistem pelayanan yang dijalabkan pemerintah.

"MUI ini melakukan komunikasi, mendorong dan kita menggerakkan umat. Ekonomi umat kita gerakkan, kita sinergikan dan kita akselerasikan," kata Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement