REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wakil Presiden Michael Pence menyaksikan penandatangan dua nota kesepahaman (MoU) bidang energi antara perusahaan Indonesia dan Amerika Serikat, di Hotel Shangri-La, Jakarta, Jumat (21/4).
"Kami sangat senang dengan hubungan ini karena saya mengerti, meskipun Amerika bukan investasi baru di Indonesia, tapi kami membutuhkan lebih banyak energi dan investasi di minyak dan gas, dan pertanian," kata Wapres JK dalam sambutannya.
Wapres Kalla dan Pence menyaksikan penandatangan MoU antara Pertamina-ExxonMobil tentang LNG senilai 6 miliar dolar AS dan Perusahaan Listrik Negara (PLN)-Pacific Infra Capital tentang turbin pembangkit listrik di Jawa dan Bali senilai 2 miliar dolar AS. "Tidak hanya rakyat Indonesia, tapi rakyat Amerika juga membutuhkan kerja sama di bidang ini," ujar Kalla.
Wakil Presiden AS, Mike Pence mengatakan kerja sama tersebut akan bermanfaat dan menguntungkan kedua negara.
"Saya menantikan untuk mengupayakan hubungan yang kuat dengan Anda saat ini dan di tahun-tahun berikutnya demi keuntungan bagi kedua bangsa kita," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Brian McFeeters telah menyaksikan penandatanganan enam nota kesepahaman (MoU) kerja sama bisnis Indonesia-AS yang telah berlangsung di Indonesia. Berdasarkan data Badan Kooordinasi Penanaman Modal (BKPM), Amerika Serikat merupakan investor asing terbesar ketujuh di Indonesia pada 2016.