Rabu 19 Apr 2017 16:34 WIB

Reaksi Pasar Modal Usai Quick Count Pilkada DKI

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Nidia Zuraya
 Pekerja melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses pemungutan suara pilkada DKI Jakarta telah selesai dilakukan. Kini masyarakat tengah menunggu hasil penghitungan suara. Pilkada DKI ini pun diperkirakan akan berdampak pada pergerakan saham di pasar modal Indonesia.

Analis NH Korindo Bima Setiaji memperkirakan, apabila pemenang versi quick count hingga Rabu (19/4) malam adalah Paslon nomor 3, kemungkinan pasar akan bergerak negatif singkat. Namun jika pemenangnya adalah Paslon nomor 2, kemungkinan pasar akan positif pada 20 April 2017.

''Akan tetapi, siapapun pemenangnya, kemungkinan besar kami estimasi pasar akan tetap positif karena data - data ekonomi Indonesia semakin baik,'' kata Bima, saat dihubungi, Rabu (19/4).

Bima mengungkapkan, jika Sandiaga menang sebagai wakil gubernur, mungkin yang berpengaruh adalah saham -saham grupnya seperti PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), PT Adaro Energy (ADRO) dan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG). 

Sementara kalau Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menang, kemungkinan saham properti seperti PT Agung Podomor Land (APLN) bakal naik. Saham konstruksi juga ada potensi naik kalau Ahok menang.

''Pada akhirnya, usaha pemerintah dalam menjaga ketertiban, keamanan dan stabilitas politik dari Pemilu yang akan diadakan besok akan menjadi krusial bagi IHSG ke depan,'' jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement