Selasa 18 Apr 2017 16:35 WIB

BRI Syariah Salurkan KUR Rp 86,9 miliar

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank BRI Syariah, Jakarta, Kamis (23/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Karyawati melayani nasabah di Banking Hall Bank BRI Syariah, Jakarta, Kamis (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI Syariah optimistis penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah dapat tersalurkan dengan cepat sesuai plafon yang ditetapkan pemerintah yang sebesar Rp 500 miliar. Tercatat hingga Kamis (13/4) ini KUR Syariah sudah disalurkan sebanyak Rp 86,9 miliar.

Direktur Utama BRIS Moch Hadi Santoso mengatakan, BRI Syariah melihat banyak kesempatan bisnis yang terbuka dan ekonomi yang kondusif.

"Peluang perbankan syariah semakin besar seiring dengan dukungan dan keberpihakan pemerintah kepada perbankan syariah," kata Hadi usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BRISyariah di Jakarta, Selasa (18/4).

KUR dinikmati oleh 3.873 orang. KUR Syariah dinikmati oleh nasabah dari berbagai daerah di Indonesia dengan penyerapan KUR di Jawa (57,1 persen), Sumatera (19,6 persen), Sulawesi (9,2 persen), Kalimantan (7,7 persen), NTB (5,7 persen) dan Bali (0,7 persen).

“Oleh karenanya BRI Syariah akan serius menggarap KUR Syariah ini sekaligus mulai membangun pondasi dominasi KUR Syariah di jajaran perbankan syariah di Indonesia sebagaimana induk perusahaannya (PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang mendominasi pasar KUR bank konvensional di Indonesia," kata Hadi.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BRI Syariah juga disetujui laporan laba bersih perseroan dan penggunaannya. Laba Bersih Perseroan yang dibagi penggunaannya adalah Laba Bersih periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp 170,2 miliar. Adapun pembagian yaitu Penyisihan cadangan Perseroan sesuai Pasal 70 UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebesar 10 persen dari Laba Bersih Tahun Buku 2016 atau sebesar Rp 17 miliar.

Sisanya sebesar 90 persen dari laba bersih tahun buku 2016 atau sebesar Rp 153,188 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan Perseroan. Selain itu RUPS juga menyetujui pembayaran Zakat Perseroan sebesar 2,5 persen dari Laba Bersih Tahun Buku 2016 atau sebesar Rp 4,2 miliar dan dibebankan dalam Tahun Buku berjalan 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement