Jumat 14 Apr 2017 14:10 WIB

Mandiri Group Dukung Pengembangan Pesantren

Rep: Lilis Handayani/ Red: Nidia Zuraya
Salah satu sudut Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.
Foto: garambang.info
Salah satu sudut Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Mandiri Group terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan pesantren di Indonesia. Diharapkan hal tersebut dapat mendukung peningkatan kualitas pesantren di tanah air.

Kepedulian Mandiri Group itu salah satunya melalui Bank Syariah Mandiri (BSM), yang menyerahkan bantuan senilai Rp 1,23 miliar kepada Pesantren Buntet Cirebon. Penyerahan bantuan tersebut dilakukan bersamaan dengan acara Haul Al-Marhumin Sesepuh dan Warga Buntet Pesantren, di Pondok Buntet Pesantren, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon,  Kamis (13/4). 

Bantuan senilai Rp1,23 miliar tersebut akan digunakan untuk pembangunan madrasah ibtidaiyah wathoniyah. Selain itu, Mandiri juga akan membantu pembangunan sanitasi senilai Rp 400 juta di lingkungan pesantren. 

 Senior Executive Vice President Bank Mandiri, Agus Sudiarto mengungkapkan, Mandiri memiliki kepedulian terhadap lingkungan, termasuk di dalamnya pengembangan pesantren. 

"Mudah-mudahan bantuan ini dapat semakin meningkatkan kehadiran kami sebagai badan usaha milik negara dalam meningkatkan kapasitas pendidikan di Indonesia, termasuk di pesantren,’’ tutur Agus. 

Sementara itu, Direktur Utama BSM, Toni EB Subari, menambahkan, kegiatan itu sejalan dengan tiga pilar pelaksanaan CSR BSM. Yakni spiritualisme, nasionalisme dan kesejahteraan.

Menurut Toni, keberadaan pesantren di tengah masyarakat memiliki makna yang strategis. Tak hanya untuk meningkatkan spiritual, namun juga pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat.

"Semoga kedepannya kualitas pesantren di Indonesia akan semakin meningkat,’’ kata Toni.

Direktur BSM, Ade Cahyo Nugroho menambahkan, saat ini BSM sedang mengkampanyekan program BSM Mengalirkan Berkah. Melalui program tersebut, BSM mengajak seluruh stakeholders, termasuk nasabah, untuk menciptakan nilai tambah dalam bisnis.

"Dengan nilai tambah itu, maka dapat memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat yang membutuhkan,’’ terang Ade. 

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Buntet Pesantren, KH Adib Rofiuddin, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan sejumlah BUMN, termasuk BSM. 

"Di Pondok Pesantren Buntet  saat ini ada 5.600-an santri ditambah santri kalong sehingga totalnya ada 6 ribuan santri. Kami memang butuh fasilitas yang belum terpenuhi,’’ ujar Adib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement