REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan segera mengekspor 15.998 unit homecare bed alias ranjang pasien ke Jepang. Penandatanganan perjanjian jual beli produk senilai 3,1 juta dolar AS itu telah dilakukan oleh PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) dari Indonesia dan Trendgate Co. Ltd dari Jepang, di Tokyo pada Sabtu (8/4).
Acara penandatanganan kontrak dagang juga disaksikan oleh Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka Hotmida Purba dan perwakilan dari Kedutaan Besar RI di Tokyo.
Kontrak dagang antara PT. MAK dan Trendgate, Co. Ltd telah berlangsung selama tiga tahun. Perjanjian jual beli antara kedua perusahaan tersebut pertama terjadi pada 2013. CEO Trendgate Co. Ltd, Satoshi Ogiso menargetkan perusahaannya dapat mencapai kontrak 100.000 unit per tahun, atau setara dengan 10 juta dolar AS per tahun.
CEO PT. MAK Agung Gunawan mengatakan, perusahaannya memproduksi ranjang pasien dengan mengandalkan teknologi mutakhir yang didukung oleh mesin-mesin dengan sistem laser. Karenanya, Agung menjamim produk buatan PT. MAK memiliki kualitas tinggi. "Kita menekankan pada penanganan kendali mutu yang dijalankan langsung oleh teknisi Jepang," kata Agung, lewat keterangan pers resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/4).
Hingga saat ini, ranjang pasien yang diproduksi PT. MAK telah berhasil menembus pasar ekspor di 41 negara, dengan pasar terbesar di Jepang.
Bagi Jepang, Indonesia masuk sepuluh besar pemasok ranjang pasien ke Negeri Sakura tersebut. Posisi Indonesia menempati peringkat tujuh setelah Korea Selatan, Inggris, Taiwan, Amerika Serikat, Jerman, dan Republik Rakyat Cina.