Senin 10 Apr 2017 16:23 WIB

Mentan Klaim Surplus Komoditas Pangan Jelang Ramadhan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan sambutannya dalam Rapimas kepengurusan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Balai Kartini, Jakarta, Senin (10/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pertanian Amran Sulaiman memberikan sambutannya dalam Rapimas kepengurusan Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Balai Kartini, Jakarta, Senin (10/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta masyarakat tidak mengkhawatirkan stok pangan jelang Ramadhan. Sebab surplus dialami beberapa komoditas pangan.

"Pangan untuk Ramadhan tidak usah ragu," katanya kepada wartawan saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta, Senin (10/4).

Saat ini, ada lebih dari 2 juta ton stok beras. Untuk bawang yang kini memiliki harga stabil dan tengah dipersiapkan sebanyak 2.000 ton bawang merah dan 1.000 ton bawang putih. Begitu juga dengan cabai daging dan jagung. "Daging kita stok 40 ribu ton," katanya.

Sedangkan stok jagung saat ini sebesar 130 ribu ton. Khusus untuk jagung bagi peternak kecil, Amran mengatakan pihaknya telah meminta Bulog mendahulukan para peternak kecil. Sebab hal tersebut berdampak pada harga ternak unggas.

Senada dengan Amran, Plt Gubernur DKI Jakarta Soemarsono mengatakan pasokan pangan jelang Ramadhan di Jakarta aman. Ia telah mengamankan stok melalui food station. "Sudah kita hitung betul hingga Lebaran kebutuhan kita relatif cukup," ujarnya.

Bahkan untuk stok komoditas tertentu terutama daging, sayur dan beras telah ditambah lebih banyak dari kebutuhan. Pengendalian stok panban di Kramat Jati juga dikendalikan untuk menjaga kestabilan harga.  "Menjelang Lebaran, pangan aman di Jakarta," ujarnya.

Jakarta sebagai ibu kota Indonesia tidak mampu memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhannya. Karena itu, perlu kerja sama yang baik dengan daerah sekitar yakni Lampung, Indramayu, Subang, Bekasi, Karawang, dan sebagainya. "Itu cara Jakarta memenuhi kebutuhannya," ujarnya.

Baca juga: Dua Komoditas Ekspor RI Dipersulit Masuk Pasar AS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement