Senin 10 Apr 2017 14:37 WIB

Sektor Maritim dan Sumber Daya Sumbang 50 Persen Investasi Nasional

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
INVESTASI(illustrasi)
INVESTASI(illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong mengatakan dalam lima tahun terakhir investasi yang berada dibawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya menyumbang sekitar 50 persen dari total investasi nasional. 

Ia mengatakan tahun ini, realisasi investasi di sektor migas, pariwisata dan infrastruktur perhubungan bisa mencapai 40 persen dari total investasi nasional. Menurutnya, besarnya prosesntase investasi ini didukung dari banyaknya proyek migas dan pertambangan yang ada saat ini. 

Ia mengatakan, pada tahun ini banyak proyek baru di sektor pembangkit listrik dan migas. Sehingga, total prosesntase bisa mencapai 40 persen dari investasi nasional.

"Dari total investasi nasional, porsi yang ditempatnya Pak Luhut besar sekali. Hanya ESDM saja, menurut data BKPM sudah 20 persen dari total investasi nasional. Itu lima tahun terakhir," ujar Lembong di Kantor Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Senin (10/4).

Menurut Lembong, hal ini membutuhkan effort yang tinggi untuk bisa menjaga stabilitas iklim investasi. Ia mengatakan dengan membangun trust pada investor asing dan menjaga stabilitas politik dan keamanan negara menjadi salah satu cara untuk mempertahankan investasi.

"Dengan banyak proyek baru di pembangkit listrik, migas, perkiraan saya bisa 25-40 persen dari investasi nasional. Belum lagi ditambah pariwisata dan perhubungan," ujar Lembong.

Ia mengatakan kordinasi yang erat dan konsisten perlu dijaga antara BKPM dan Menko Maritim. Ia mengatakan dalam jangka panjang, realisasi investasi ini bisa mendongkrak total investasi nasional

"Jadi memang dari totalitas investasi nasional, portfolio maritim bisa mencapai 50 persen. Jadi perlu koordinasi erat antara BKPM dengan Menko Maritim," tuturnya.

Berdasarkan data  BKPM, investasi sektor ESDM selama periode 2012-2016 (di luar kegiatan hulu migas) mencapai Rp 490 triliun atau 21 persen dari total realisasi investasi yang masuk. Realisasi investasi di sektor ESDM disumbang dari sektor ketenagalistrikan Rp 229,4 triliun, sektor pertambangan batu bara Rp 71,4 triliun, sektor pertambangan logam mulia Rp 67,4 triliun, pertambangan logam lainnya selain besi Rp 38,8 triliun, jasa pertambangan migas Rp 21,3 triliun dan sektor ESDM lainnya Rp 61,7 triliun

Sementara itu, pada tahun anggaran 2016 realisasi investasi di sektor ESDM mencapai Rp 347,8 triliun atau setara dengan 26,76 miliar dolar AS. Sedangkan target investasi sektor ESDM tahun 2017 sekitar 43 miliar dolar AS, dengan nilai terbesar dari sektor migas sekitar 22 miliar dolar AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement