Sabtu 08 Apr 2017 03:29 WIB

Telkom Denpasar Ganti Jaringan dengan Serat Optik

Rep: ahmad baraas/ Red: Budi Raharjo
Kabel Serat Optik (ilustrasi)
Foto: networkequipment.net
Kabel Serat Optik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Guna meningkatkan pelayanan terhadap pelanggannya, PT Telkom Wilayah Denpasar, berusaha mengganti jaringan tembaganya dengan serat optik. Dari sebanyak 388 node atau simpul akses, tahun ini ditargetkan diganti sebesar 50 persen.

"Sisanya akhir tahun depan, seluruh jaringan tembaga sudah diganti dengan serat optik," kata GM Witel Denpasar, I Komang Widnyana Karang, di Denpasar, Bali, Jumat (7/4).

Hal itu dikemukakan Karang dalam acara pemotongan node atau simpul tembaga jaringan Telkom di wilayah Monang Maning Denpasar. Pemotongan node itu sebut Karang, menandakan bahwa di wilayah bersangkutan jaringan copper (tembaga)nya sudah diganti dengan fiber optic (serat optik).

Berdasarkan catatan, di Witel Denpasar yang membawahi Kota Denpasar dan Badung, serta sebagian wilayah Gianyar Barat, terdapat 388 node access (simpul jaringan) dan sudah sebanyak 18 simpul jaringan yang dipotong. Setiap Jumat pagi kata Karang, pihaknya melaksanakan kegiatan serupa, sehingga pada akhir tahu depan seluruh wilayah di Denpasar dan Badung, sebagian Kabupaten Gianyar, sudah jaringan telah terganti.

"Kabel tembaga milik Telkom kerap terkelupas karena kerna keruk alat berat dan akhirnya terjadi gangguan telpon. Dengan serat optik, kami lebih mudah memelihara jaringannya," kata Karang.

Telkom Bali Selatan memiliki sebanyak 200.000-an pelanggan, dimana sebagian besar masih terlayani degan jaringan tembaga. Karang mengakui, jaringan tembaga kerap mengalami gangguan, selain karena usianya yang sudah tua hampir mencapai 50 tahun, juga terganggu oleh pengerukan jalan saat menanam pipa air minum atau pembuatan drainase.

"Tapi dengan menggunakan jaringan serat optik, gangguan bisa diminimalkan. Selain pelanggan juga bisa menikmati layanan broadband dengan kecepatan yang stabil, hingga 10 MBps dengan serat optik," kata Karang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement