Jumat 07 Apr 2017 19:19 WIB

Harga Elpiji Melon di Tangerang Masih Stabil

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Budi Raharjo
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon) untuk dipindahkan ke truk pengangkut gas di agen penjualan gas, Mampang, Jakarta, Senin (31/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja membawa tabung gas elpiji tiga kilogram (gas melon) untuk dipindahkan ke truk pengangkut gas di agen penjualan gas, Mampang, Jakarta, Senin (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pasokan tabung elpiji 3 kilogram (kg) di beberapa daerah di Kota Tangerang, Banten, dirasa oleh penjual gas dan makanan tidak bermasalah. Harga pun dinilai masih stabil oleh mereka.

Muslihi (53 tahun), agen pengantar gas berwarna hijau itu, merasa tidak ada masalah dengan jumlah tabung gas yang ia antar. Tiap hari ia biasa mengirim ke warung-warung sebanyak dua kali. "Sekarang belum ada perubahan sih, masih sama kaya biasanya. Kuota tabungnya juga masih sama," kata pria yang tokonya berada di Jalan M Toha, Bagel, Karawaci, Kota Tangerang ini, Jumat (7/4).

Menurutnya juga, harga persatu tabung gas juga belum berubah. Di tempatnya bekerja, satu tabung gas 3 kg diberi harga Rp 16 ribu. Sembari menunjuk ke spanduk di depan tokonya, Muslihi mengatakan, "Tuh, lihat harganya masih sama kaya yang itu".

Setelah mengatakan itu, Muslihi melilitkan rantai di pintu tokonya dan kemudian menggemboknya. Lalu, ia pergi sambil mengurus tiga anaknya.

Di lokasi lain, di Jalan Sutopo, Sukarasa, Tangerang, Kota Tangerang, pedagang makanan bernama Sulaiman (47 tahun) tidak merasa kesulitan membeli tabung gas 'melon' itu. Ia tidak membeli gas di agen langsung. Oleh sebab itu, harga yang ia harus bayar sebesar Rp 20 ribu.

"Ada kalau di agen Rp 16 ribu. Tapi saya nggak beli di agen jadi segitu harganya," jelas Sulaiman yang sedang menggoreng makanan jualannya.

Harga tersebut masih sama dengan yang biasanya ia bayarkan. Tidak ada perubahan dalam waktu dekat ini. "Ngga, ngga. Ngga ada perubahan kok," kata dia.

Warung yang berada kurang lebih 100 meter dari lokasi Sulaiman juga mengakui tidak ada perubahan harga jual. Sang penjaga warung bernama Usman (27 tahun) mengatakan, tidak ada perubahan harga jual dalam beberapa hari terakhir. "Masih tetap Rp 20 ribu satunya," ungkap dia sambil menawarkan makanannya kepada Republika.

Sambil menyantap spaghettinya, Usman juga mengatakan, harga tabung gas dan jumlah tabung hingga saat ini masih oke. "Tidak ada masalah, tuh," sambungnya.

Kondisi ini berbeda dengan apa yang dirasakan oleh seorang ibu rumah tangga di daerah Cempaka Baru Timur, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia bernama Wiwiek (53 tahun). Ibu dengan dua anak itu mengeluhkan harga tabung gas elpiji 3 kg yang naik. "Buat masak makanan jadi mahal gini," katanya pada Kamis (6/4) pagi.

Ia mengeluh lantaran harga satu tabung gas yang biasa dibeli naik. Dari yang tadinya Rp 19 ribu naik menjadi Rp 25 ribu.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement