Rabu 05 Apr 2017 05:22 WIB

Kementerian dan Lembaga Segera Sisir Anggaran untuk Penghematan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Anggaran Negara (ilustrasi)
Foto: Antara
Anggaran Negara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Semua Kementerian dan Lembaga akan menyisir kembali setiap program kerja. Penyisiran ini untuk melihat apakah ada anggaran yang bisa dihemat dalam masing-masing program selama 2017.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penghematan anggaran ini dilakukan untuk menjaga bila mana penerimaan negara melenceng dari target yang dimasukan dalam anggaran penerimaan dan belanja negara (APBN) 2017. Nilai nominal pemangkasan ini nantinya akan disesuikan dengan anggaran belanja tahun 2016.

"Sama seperti tahun lalu nominalnya (penggunaan anggaran) enggak boleh naik," kata Darmin usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Selasa (4/4).

Menurut Darmin, saat ini semua Kementerian dan Lembaga (K/L) telah mendapatkan arahan langsung dari Presiden untuk menyisir satu per satu program yang diajukan pada 2017. Sejauh ini baru Menteri Keuangan dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang mulai menyisir setiap program kerja secara langsung. Ke depan semua menteri dan kepala lembaga diwajibkan mengecek langsung sehingga program yang diajukan lebih jelas dan terperinci.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan, dirinya selama ini telah mengintruksikan dan turun langsung untuk mengecek setiap program kerja di Kementerian Pertanian (Kementan). Selama tiga tahun berturut-turut Kementan berhasil memangkas anggaran yang dianggap tidak produktif jika dijadikan sebuah program kerja.

Pada 2015 Kementan berhasil memangkas Rp 4,1 triliun, pada 2016 Rp 3,9 triliun, dan pada 2017 Kementan sudah memangkas anggaran hingga Rp 3,7 triliun. "Nanti kami akan lihat lagi, kalau-kalau ada yang tidak produktif akan kita cabut (program kerjanya)," ujar Amran.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menjelaskan, dirinya akan mengumpulkan semua staf terlebih dahulu untuk duduk bersama. Nantinya setiap staf menjelaskan program dan kemudian bersama merinci apakah ada anggaran yang bisa dipangkas.

Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut bahwa kementerian pariwisata (Kemenpar) sebenarnya kekurangan anggaran dalam menjalankan program.  Dari jumlah anggaran yang diajukan, Kemenpar hanya mendapat jatah sekitar 48 persen dari pengajuan tersebut. Dari permintaan sebesar Rp 8 triliun, Kemenpar hanya mendapat anggaran sebesar  Rp 3,8 triliun

"Enggak mungkin (memangkas anggaran). Tidak ada yang dihemat, tapi kami jamin anggaran yang ada ini semua untuk program prioritas," ujar Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement