Rabu 05 Apr 2017 05:17 WIB

Tol Semarang-Batang Masih Terkendala Lahan

Rep: intan pratiwi/ Red: Budi Raharjo
Presiden RI, Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono (kiri) meninjau penyelesaian pekerjaan tol ruas Batang- Semarang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (9/1).
Foto: Republika / Bowo Pribadi
Presiden RI, Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono (kiri) meninjau penyelesaian pekerjaan tol ruas Batang- Semarang di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Utama PT Jasa Marga, Dessy Arryani mengatakan untuk penyelesaian tol Semarang-Batang masih terkendala pembebasan lahan. Dessy mengatakan untuk melanjutkan pembangunan fisik seksi tiga dan empat setidaknya Jasa Marga membutuhkan Rp 1,5 Triliun.

Dessy mengatakan dana ini nantinya digunakan untuk membebaskan lahan sepanjang 25 kilometer pada seksi tiga dan empat. Dessy mengatakan saat ini untuk bisa menutup kebutuhan dana tersebut Jasa Marga memakai skema dana talangan.

"Dana sekitar 1,5 triliun. Tadi pagi kami sudah tanda tangan kesepakatan dengan LMAN dan dana itu akan kita pakai untuk pembebasan lahan," ujar Dessy di Kantor Menko Maritim, Selasa (4/3).

Dessy mengatakan pembebasan lahan ini sebenarnya harus selesai awal tahun lalu. Hal ini dikarenakan target proyek tol Semarang-Batang yang disiapkan untuk mudik Lebaran ini.

Dessy mengatakan ketika pembebasan lahan ini selesai maka pihak Jasa Marga bisa melakukan konstruksi. "Sekitar 25 kilometerlah atau hampir 30 kilometer, itu masih kejar-kejaran antara tanah dan konstruksi. Karena kalau tanah tidak bisa, kan secara fungsionalnya pasti tidak bisa," tambahnya.

Namun, Dessy mengatakan untuk section satu dan seksi dua memang sudah bisa difungsikan. Memang dalam tahap operasional tidak bisa dipaksakan dalam kapasitas maksimum, namun seksi satu dan dua bisa jadi pilihan bila harus mengurai kepadatan di jalur nonjalan tol.

"Kalau saat ini seksi satu dan seksi dua itu sudah mantep fungsional. Memang belum selesai total. Tapi masih bisa fungsional," ujar Dessy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement