REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah masih merasa optimistis mencapai target pertumbuhan ekonomi menyentuh 5,6 persen di tahun 2018. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, yakin atau tidaknya target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai adalah perkara perjuangan saja.
Artinya, tinggal bagaimana pemerintah bisa menyusun langkah-langkah agar pertumbuhan sebesra itu bisa tercapai. "Pertumbuhan ekonomi 5,6 persen. Itu soal perjuangan," kata Darmin di Kemenko Perekonomian, Selasa (4/4).
Sidang kabinet paripurna yang diadakan hari ini menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada 2018 sebesar 5,6 persen. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, target pertumbuhan ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi global dan pendapatan pajak.
JK menambahkan, pada awalnya di 2014 pemerintah mencanangkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen kemudian turun menjadi 6,1 persen. Sedangkan pada 2018 pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi lebih rendah lagi, yakni sebesar 5,6 persen.
"Itu kan namanya suatu analisa, suatu perkiraan, suatu harapan, setelah melihat kenyataan ekonomi dunia dan bagaimana pajak kita, kita usahakan dicapai kalau bisa lebih tinggi dari itu," kata Jusuf Kalla.
Sebelumnya, dalam sidang kabinet Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar kementerian dan lembaga melakukan penghematan besar-besaran pada tahun anggaran 2017-2018. Dia juga meminta agar berbagai biaya dapat diperiksa kembali dan dihemat sehingga dapat dimanfaatkan untuk belanja modal.