Selasa 04 Apr 2017 04:04 WIB

Bantu UKM, Presdir Astra: Beri Kail, Bukan Ikan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Budi Raharjo
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (tengah) didampingi Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kanan), Ketua Pembina Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Johannes Loman (kiri), Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas (kanan) dan Ketua YDBA Henry C. Widjaja (kedua kiri) bersiap-siap melempar pesawat kertas sebagai tanda dimulainya Konvensi Quality Control Circle (QCC) UMKM YDBA ke-2 tahun ini yang akan diikuti seluruh mitra YDBA, Senin (3/4), di Jakarta.
Foto: Republika / Darmawan
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati (tengah) didampingi Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kanan), Ketua Pembina Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Johannes Loman (kiri), Chief of Corporate Communications, Social Responsibility & Security PT Astra International Tbk Pongki Pamungkas (kanan) dan Ketua YDBA Henry C. Widjaja (kedua kiri) bersiap-siap melempar pesawat kertas sebagai tanda dimulainya Konvensi Quality Control Circle (QCC) UMKM YDBA ke-2 tahun ini yang akan diikuti seluruh mitra YDBA, Senin (3/4), di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Astra Prijono Sugiarto mengatakan, pihaknya telah mengayomi 10.847 UMKM dan 9.828 UMKM di mana seluruhnya dibina oleh YDBA sekaligus melatih 701 pemuda putus sekolah menjadi mekanik. YDBA, menurutnya, secara tidak langsung juga telah menciptakan 63.205 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya.

“Dalam pembinaan UMKM, kami memberikan 'kail’, tidak sekadar memberi ‘ikannya’ agar pembinaan ini berdampak signifikan dan berkelanjutan bagi UMKM,” ujar Prijono dalam seminar makro ekonomi dengan tema Kondisi Ekonomi 2017 dan Tantangannya Bagi UMKM yang diadakan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Senin (3/4).

Hasil dari program ini, yakni 4 industri kecil menengah (IKM) logam level home industry di Waru, Sidoarjo, berhasil masuk dalam supply chain PT Astra Honda Motor. Kemudian, 30 UMKM kerajinan anggota YDBA diterima mengikuti pameran secara reguler di IKEA Alam Sutera, serta hasil petani tradisional di Tapin, Kalimantan Selatan masuk ke supermarket moderen.

Ketua Pengurus YDBA, Henry C Widjaja dalam sambutannya mengatakan salah satu upaya yang dilakukan YDBA untuk menumbuhkan budaya inovasi atau improvement UMKM, yaitu dengan mengadakan Konvensi Quality Control Circle (QCC) UMKM Mitra YDBA.

Hal ini bertujuan mendorong UMKM melakukan perbaikan berkelanjutan, memberikan tempat bagi para UMKM membagikan pengalamannya ke UMKM yang lain (semangat berbagi), serta memberikan recognition kepada UMKM Mitra YDBA yang telah melakukan perbaikan berkelanjutan yang terbaik.

Konvensi sendiri telah berjalan sejak tahun lalu dengan peserta 19 UKM yang tersebar di Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Bandung, Banyumas, Yogyakarta dan Solo. Dan hari ini dilaksanakan Kick Off Konvensi dengan harapan semakin banyak UMKM yang mendaftar dan menjadi peserta Konvensi QCC.

IKM ini bermula dari industri kecil yang tidak diimbangi dengan penerapan standar mutu, material yang tidak standar, ketidaktahuan terhadap gambar teknik serta metode penghitungan biaya dan rendahnya kesadaran terhadap keselamatan kerja. Kondisi ini membuat mereka ingin berubah dan menjadi IKM unggul di daerah tersebut.

Berkat pembinaan yang diberikan kepada IKM Waru tersebut, Astra memberikan apresiasi kepada YDBA dan AHM, yaitu Special Recognition Value Chain Innovation. Pemberian apresiasi tersebut tidak semata-mata diberikan untuk Grup Astra, tetapi merupakan bentuk dukungan Astra terhadap UMKM agar selalu melakukan perbaikan dalam mengembangkan bisnisnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement