Kamis 30 Mar 2017 12:32 WIB

Prancis Bantu Kembangkan Pendidikan Fashion di Indonesia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Dwi Murdaningsih
Siswa-siswi mengikuti Fashion Street Carnaval yang diadakan oleh Sekolah Pembangunan Jaya di Bintaro Jaya Exchange, Tangerang Selatan, Sabtu (21/11).Republika/Raisan Al Farisi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Siswa-siswi mengikuti Fashion Street Carnaval yang diadakan oleh Sekolah Pembangunan Jaya di Bintaro Jaya Exchange, Tangerang Selatan, Sabtu (21/11).Republika/Raisan Al Farisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prancis akan membantu mengembangkan sektor industri di Indonesia melalui jalur pendidikan vokasi. Negara yang terkenal sebagai salah satu kiblat mode dunia tersebut akan memberikan pelatihan vokasi di bidang fashion.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, kesepakatan untuk bekerjasama dalam mengembangkan SDM di bidang industri melalui pendidikan kejuruan tersebut diraih dalam pertemuan antara ia dengan Menteri Muda urusan Industri, Digital dan Inovasi pada Kementerian Ekonomi dan Keuangan Perancis, Christophe Sirugue. Menteri Christophe datang ke Indonesia bersama dengan rombongan Presiden Prancis François Hollande yang melakukan kunjungan bilateral dengan Indonesia.

"Kami ingin ada tenaga ahli dari Prancis yang bisa bantu meningkatkan capacity building untuk desain dan model produk-produk IKM kita agar berdaya saing global. Apalagi, Perancis dikenal sebagai pusat mode dunia," ujar Menperin, lewat keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (30/1).

Selain itu, Airlangga juga mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) di Tanah Air agar dapat berkontribusi pada rantai pasok industri-industri besar asal Negeri Eiffel tersebut. Misalnya, IKM komponen akan didorong bermitra dengan perusahaan penerbangan asal Prancis, Airbus Group.

Menperin juga berharap adanya kerjasama untuk mendirikan engineering center mengingat besarnya kebutuhan industri Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) di Indonesia saat ini. Prancis sendiri terkenal unggul di bidang kedirgantaraan, pertahanan, dan transportasi.

Airlangga menyebut, beberapa penjajakan kerja sama kedua negara yang telah dilakukan antara lain Airbus dengan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dalam pembangunan peluncur satelit dengan kemampuan di atas 100-500 km dan Assembly Integrated Test (AIT) di atas 500-1000 km. Selain itu, kerja sama Airbus dengan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) untuk sektor industri penerbangan, terutama dalam memproduksi komponen, peralatan, dan perbaikan beberapa tipe pesawat Airbus. Selama ini, PT DI merupakan mitra perakitan Airbus untuk helikopter militer serta menjadi bagian integral dari rantai nilai Airbus di Asia Tenggara.

Pemerintah mencatat, Perancis merupakan investor negara Eropa ketiga terbesar di Indonesia setelah Inggris dan Swiss, serta menduduki peringkat ke-16 dalam daftar peringkat realisasi investasi Penanaman Modal Asing di Indonesia. Total nilai investasi Perancis di Indonesia dari tahun 2014-2016 sebanyak 352 juta dolar AS dengan jumlah 671 proyek. Pada 2016, porsi investasi terbesar Perancis dari sektor industri logam, mesin dan elektronika dengan nilai mencapai 49,6 juta dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement