REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan telah lama hadir di Indonesia untuk memberi kan jaminan kepada para pekerja. Upaya ini dilakukan tidak lain untuk mengatasi risiko sosial ekonomi tertentu yang dialami para pekerja di Tanah Air. Di sisi lain, ini bisa menjadi salah satu usaha kecil negara dalam menyejahterakan mereka.
Karena manfaat besar yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan, banyak masyarakat tanpa ragu mendaftarkan diri sebagai peserta. Jumlah peserta aktifnya pun terus me ningkat, termasuk melebihi target yang telah ditentukan.
Berikut merupakan petik an wawancara wartawan Republika ihwal perkembangan BPJS Ketenagakerjaan dengan E Ilyas Lubis, direktur perluasan kepesertaan dan hubungan antarlembaga, di kantornya di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Bagaimana perkembangan kinerja bisnis BPJS Ketenaga kerjaan sejauh ini?
Untuk kinerja 2016, target tercapai memuaskan, seperti perusahaan aktif yang mencapai 122 persen. Lalu, dari segi kepesertaan totalnya ada 48 juta yang 26 juta di antaranya nonaktif. Sebelumnya untuk yang aktif ditargetkan 21 jutaan, tapi justru mencapai 22,6 juta, baik di sektor penerima upah maupun nonupah. Sementara target iuran yang tadinya Rp 42 triliun men jadi Rp 48 triliun. Ini hampir dekati 114 persen. Perusahaan aktif bisa melebihi capaian, termasuk tenaga kerja aktif.
Bagaimana capaian tersebut dapat melebihi target? Apa saja yang dilakukan BPJS Ketenaga kerjaan?
Kita melakukan sosialiasi secara masif di setiap segmen atau sektor penerima upah dan nonupah. Rapat program kita lakukan untuk menekankan pentingnya jaminan sosial bagi pekerja. Kita juga bekerja sama, baik dengan pemerintah pusat maupun daerah, asosiasi, dan serikat pekerja. Komunikasi terus-menerus dilakukan untuk mengampanyekan ini.
Intinya, pusat lebih pada kampanye dan daerah pada aktivitasnya. Kalau terus dilakukan, tingkat pema haman bertambah dan peserta juga meningkat. Capaian juga bisa masuk sesuai target, bahkan lebih dari perkiraan itu.
Apa saja manfaat yang dita warkan BPJS Ketenagakerjaan kepada masyarakat?
Visi dan misi kita pada umumnya ingin menjadi BPJS kebanggaan bangsa yang amanah, bertata kelola baik, serta unggul dalam operasional dan pe layanan melalui empat program inti. Empat program itu, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun (JP).
Umumnya, kita berupaya untuk bagaimana bisa menyejahterakan para pekerja Indonesia. Kita juga malah berusaha memberikan manfaat tambahan lainnya. Seperti halnya tahun ini kita tengah menggalakkan perumahan.
Bisa dijelaskan apa maksud dari program perumahan ini?
Setiap ada surplus, kita sebagai pe nyelenggara program selalu berusaha mengembalikan itu untuk pekerja. Enggak ada keuntungan untuk badan dan kita hanya dianggarkan biaya operasional, misal untuk setahun ini sekian. Nah, kalau ada yang lebih, bukan untuk kita. Kita gunakan untuk pekerja sebesar-besarnya dan manfaat lebih ini khususnya dirasakan bagi peserta yang ikut JHT. Mereka bisa memperoleh perumahan berupa pinjaman, terutama untuk uang muka.